TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati mengungkapkan potensi pemanfaatan energi hidrogen untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal ini ia sampaikan ketika menghadiri peresmian Hydrogen Refueling Station atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Hidrogen di Senayan, Jakarta Selatan pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca Juga:
Vivi menyebut, rencana tersebut telah menjadi bagian dari susunan master plan. "Tentunya demand berikutnya adalah IKN, di mana kami sudah masukkan dalam master plan. Paling tidak 20 persen untuk sumber energi di sana," ucapnya.
Pilot project SPBU Hidrogen ini, kata Vivi merupakan milestone bersejarah untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Bukan hanya menuju Indonesia maju, namun juga Indonesia yang bersih dan implementasi prinsip berkelanjutan.
Akan tetapi, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang menanti. Banyak aspek yang mesti ditimbang, seperti ekosistem dan permintaan atau demand. "Tentunya ke depan masih banyak PR-nya, melengkapi ekosistem sekaligus demand-nya."
PT PLN memiliki total 22 unit pembangkit yang mampu memproduksi hingga 203 ton hidrogen per tahun. Sebanyak 75 ton di antaranya digunakan untuk kebutuhan pendinginan generator. Sementara sisanya yang mencapai 128 ton dapat digunakan untuk pengisian energi kendaraan bertenaga hidrogen.
Vivi mengatakan, saat ini sektor transportasi menjadi penyumbang emisi terbesar kedua. "Tentunya kami dorong sampai ke bus dan juga kapal nantinya, karena kelebihan dari hidrogen ini adalah long distance transportasi," tuturnya.
Pilihan Editor: Kembali Normal, LRT Jabodebek Sempat Turunkan Penumpang di Pancoran karena Gangguan