TEMPO.CO, Jakarta - Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak akan masuk dalam kabinet Prabowo Subianto, apabila menteri pertahanan itu resmi memenangkan pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, saat ini unggul dalam sejumlah hitung cepat Pilpres 2024. Keduanya berhasil meraup rata-rata suara 56-59 persen.
Tidak masuknya Sri Mulyani dalam kabinet Prabowo menguat setelah dirinya mengakui tidak akan terlibat dalam pembahasan sinkronisasi pemerintahan selanjutnya. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan saat ini dia hanya ingin fokus untuk mengurus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Nanti itu Bapak Presiden lah ya. Aku nggak lah,” kata Sri Mulyani saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin, 19 Februari 2023, usai rapat bersama Presiden Joko Widodo.
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan bahwa pembahasan mengenai APBN 2025 antara pemerintah saat ini dan yang akan datang tidak bisa dihindari.
“Tapi nanti tidak terhindarkan itu akan harus ada pembahasan antara pemerintah sekarang dengan yang akan datang,” ucap Bendahara Negara tersebut.
Sri Mulyani juga mengungkapkan pemanggilan dirinya oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara pada Senin kemarin, adalah untuk melaporkan beberapa hal terkait tugasnya sebagai Menteri Keuangan. Dia juga menyampaikan sejumlah persiapan mengenai tunjangan hari raya, gaji ke-13, hingga penyesuaian APBN 2024.
“Juga dapat arahan mengenai bagaimana untuk navigasi situasi saat ini, terutama dalam kondisi transisi supaya bisa tetap berjalan dengan baik,” kata Sri Mulyani.
Sebelumnya, Sri Mulyani sempat santer dikabarkan akan mundur dari Kabinet Jokowi di tengah panasnya persaingan pemilihan umum atau Pemilu 2024. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh ekonom senior Indonesia, Faisal Basri. Dia mengatakan bahwa Sri Mulyani adalah salah satu menteri Jokowi yang paling siap untuk mengundurkan diri. Sri Mulyani disebut-sebut tidak setuju dengan kebijakan Jokowi yang menambah anggaran bantuan sosial di tengah kampanye Pilpres 2024--yang dinilai banyak pihak menguntungkan Prabowo-Gibran.
Situasi tersebut membuat beberapa pihak yakin SMI tidak akan masuk dalam kabinet Prabowo. Apalagi Prabowo sempat berujar dalam kampanyenya, bahwa siapapun menterinya harus setuju dengan program makan siang dan minum susu gratis bagi anak sekolah.
Terbaru, beredar poster yang menampilkan sejumlah tokoh calon menteri kabinet Prabowo-Gibran. Tidak jelas siapa yang membuat, Kabinet Indonesia Emas Prabowo-Gibran disebut akan menganut struktur kabinet Orde Lama yang menyertakan posisi menteri muda--kini wakil menteri. Menteri keuangan diisi oleh Wisnu Wardhana, Wakil Ketua Tim Kemenangan Nasional Prabowo-Gibran.
Berikut daftar nama-nama yang disebut dalam poster akan menjadi menteri dan kepala badan atau lembaga Prabowo-Gibran.
Dewan Pertimbangan Presiden : Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono
1. Kepala staf kepresidenan: Nusron Wahid
2. Menko Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menko Polhukam: Agus Harimurti Yudhoyono.
4. Menko Energi, Investasi dan LH: Erick Thohir
5. Menko Bidang Pangan dan Gizi: Rachmat Pambudy
6. Menhan: Sjafrie Sjamsoeddin
7. Wakil Menhan: M.Herrindra
8. Menteri Sekretaris Kabinet: Rui Duarte
9. Menteri Sekretaris Negara: Sugiono
10. Mendagri: Tito Karnavian
11. Menlu: Rosan Roeslani
12. Wakil Menlu: Teuku Riefki Harsya
13. Menteri Perindustrian: Budi Gunadi Sadikin
14. Menteri Pariwisata: Helmi Yahya
15. Menteri Hukum dan HAM: Yusrli Ihza Mahendra
16. Menteri Pendidikan: Ace Hasan Syadzily
17. Menteri Kesehatan: Terawan
18. Menag: Yaqut Cholil Qoumas
19. Wakil Menkes: Benny Octavianus
20. Menteri PPA: Rahayu Saraswati
21. Wakil Menteri PPA: Grace Natalie
22. Menteri Riset: Amarulla Octavian
23. Menteri Ketenagakerjaan: Emanuel Melkiades Laka Lena
24. Menteri Energi: Rauf Purnama
25. Wakil Menteri Energi: Oki Muraza
26. Menteri PUPR: Ridwan Kamil
27. Menhub: Bambang Haryo Soekartono
28. Menkeu: Wishnu Wardhana
29. Wakil Menkeu: Kartiko Wirjoatmodjo
30. Menteri Investasi: Bahlil Lahadelia
31. Menteri Komunikasi: Budi Arie Setiadi
32. Menteri Muda Komunikasi: Noudhy Valdryno
33. Menteri Perdagangan: Zulkifli Hasan
34. Menteri Pertanian: Andi Amran Sulaiman
35. Menteri Lingkungan Hidup: Budisatrio Djiwandono
36. Menteri Aparatur Negara: Bambang Eko S
37. Menteri Desa: Budiman Sudjatmiko
38. Menteri Tata Ruang dan Kehutanan: Hadi Tjahjanto
39. Wakil Menteri Tata Ruang: Raja Juli Antoni
40. Menteri BUMN: Sakti Wahyu Trenggono
41. Wakil Menteri BUMN: Dirgayuza Setiawan
42. Menteri Kelautan: TB Haeru Rahayu
43. Wakil Menteri Kelautan: Riza Damanik
44. Menpora: Dito Ariotedjo
45. Menteri Muda Olahraga dan Pemuda: Arief Rosyid Hasan
46. Menteri Koperasi: Maruarar Sirait
47. Wakil Menteri Koperasi: Sudaryono
48. Menteri Sekretaris Pengendalian Pembangunan: Robert P Lumban Gaol
49. Kepala BIN: Dudung Abdurachman
50. Kepala Badan Gizi Nasional: Dadan Hindayana
51. Kepala Bulog: Arief Prasetyo Adi
52. Kepala Badan Penerimaan Negara: Bambang Brodjonegoro
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: KCIC Buka Suara soal Penodongan Penumpang Whoosh oleh Driver Taksi Online di Sekitar Stasiun Tegalluar