Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan, faktor eksternal yang turut mempengaruhi pelemahan rupiah. Sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat (the Fed) telah memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi dapat menghambat penurunan suku bunga lebih awal. Meskipun dolar AS sempat melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan pada awal pekan ini, namun mengalami sedikit penurunan dalam perdagangan semalam.
Di tengah meningkatnya ketidakpastian mengenai kapan the Fed akan mulai memangkas suku bunga, pasar mengurangi taruhan penurunan suku bunga di bulan Mei dan Juni.
“Alat CME Fedwatch menunjukkan bahwa para pedagang terus mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Mei dan Juni,” ujar Ibrahim.
Meskipun the Fed telah memberi isyarat akan penurunan suku bunga tahun ini, belum ada petunjuk yang pasti mengenai waktu dan skala pemotongan tersebut.
Adapun Ibrahim juga menjelaskan terkait adanya kemungkinan pelonggaran pada pertemuan bulan Juni menurut aplikasi probabilitas tingkat suku bunga LSEG.
Ibrahim menyebut, beberapa pejabat the Fed akan memberikan pidato beberapa hari mendatang, yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter.
Pilihan Editor: Prabowo - Gibran Menang versi Quick Count, Siap-siap Tagih Janji Makan Siang dan Susu Gratis