3. Pemerintah Blokir Anggaran demi Bansos dan IKN, Ekonom: Di Luar Kebiasaan
Ekonom senior Tauhid Ahmad mengatakan pemblokiran anggaran lewat mekanisme auotmatic adjustment oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada tahun ini di luar kebiasaan.
Menurut Tauhid, pemerintah tidak mempunyai kebutuhan mendesak untuk mengubah postur anggaran di awal tahun. Perubahan anggaran biasanya baru diberlakukan kalau terjadi perubahan asumsi makro sebesar 10 persen.
"Nah itu terjadi setelah satu atau dua kuartal. Yang kedua ada kebutuhan mendesak,” tutur Tauhid kepada Tempo, pada Rabu, 7 Februari 2024.
Sebelumnya Sri Mulyani Indrawati telah mengumumkan kebijakan automatic adjustment dengan memblokir semua anggaran kementerian dan lembaga sebesar lima persen pada tahun 2024. Total anggaran yang dibekukan mencapai Rp 50,14 triliun.
Kebijakan itu telah diumumkan kepada semua kementerian dan lembaga lewat surat bernomor S-1082/MK.02/2023 tanggal 29 Desember 2023, yang salinannnya diperoleh Tempo.
Berita selengkapnya baca di sini.
4. Tak Hanya Tahun Ini, Sri Mulyani Sudah Berkali-kali Blokir Anggaran
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengambil kebijakan automatic adjustment atau pemblokiran anggaran semua kementerian dan lembaga pada awal tahun ini sebesar masing-masing lima persen dari total anggaran. Secara keseluruhan, anggaran yang dibekukan itu mencapai Rp 50,14 triliun.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (KLI Kemenkeu), Deni Surjantoro menjelaskan bahwa pemblokiran anggaran ini dilakukan Sri Mulyani atas perintah dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dia menjelaskan, kondisi geopolitik global saat ini berpotensi memengaruhi perekonomian dunia. Oleh karena itu, perlu diantisipasi berbagai potensi dan kemungkinan yang akan terjadi. Hal tersebutlah yang kemudian membuat Kementerian Keuangan harus melakukan automatic adjustment.
Selain itu, Deni juga mengungkapkan pembekuan anggaran ini telah terbukti berhasil menjaga ketahanan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) beberapa tahun terakhir. “Dan (automatic adjustment) telah terbukti ampuh untuk menjaga ketahanan APBN 2022 dan 2023 (ketika Covid-19),” ucap Deni.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 5. Politisasi Bansos, Guru Besar Paramadina....