TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Senin, 5 Februari 2024, dimulai dari berita soal calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang kompak menyindir politisasi bantuan sosial di depan calon presiden Prabowo Subianto.
Berikutnya ada berita tentang seluk beluk dugaan politisasi Bansos dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disebut Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat capres.
Selanjutnya ada berita tentang Prabowo yang menjanjikan dana abadi budaya, padahal Indonesia sudah punya anggaran tersebut, Rp 2 Triliun, di APBN.
Keempat, ada berita tentang pengamat koperasi Suroto yang merasa pernyataannya diplintir membubarkan BUMN jadi koperasi.
Kelima, ada berita tentang ekonom Faisal Basri yang menyerukan pemakzulan terhadap Jokowi. Menurut Faisal, politisasi Bansos merupakan penyelewengan APBN dan presiden layak dimakzulkan.
1. Saat Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo
Debat calon presiden (Capres) untuk Pilpres 2024 telah digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Ahad malam, 4 Februari 2024. Dalam debat pamungkas itu, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto. Bansos memang sedang menjadi perhatian publik karena pemerintah diduga melakukan politisasi untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pada awalnya, saat sesi tanya-jawab sesama Capres, Ganjar menyoroti tentang penyaluran Bansos yang diklaim sebagai pemberian orang perorangan atau kelompok tertentu. Padahal menurut dia, bansos adalah bantuan yang memang wajib diberikan oleh negara dan rakyat berhak mendapatkannya.
“Tapi kita punya problem karena banyak klaim yang diberikan seolah-olah ini bantuan orang perorangan atau kelompok tertentu. Padahal kita masih punya, ada data yang tidak valid, ada cara penyampaian tidak benar, ada protes yang kemudian tidak terverifikasi dengan baik,” ucap Ganjar dalam debat capres kelima di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Ahad.
Baca selengkapnya di sini.
Selanjutnya, seluk beluk politisasi Bansos...