TEMPO.CO, Klaten - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan penyaluran beras bantuan pangan yang dilaksanakan Januari-Maret 2024 tidak berkaitan dengan momentum menjelang pemilihan presiden 2024. Dia menyatakan penyaluran bantuan sosial (Bansos) itu lantaran saat ini harga beras di pasaran masih tinggi.
Pernyataan tersebut disampaikan Arief menanggapi pertanyaan dari awak media tentang beras Bansos yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Dalam pemilihan umum (Pemilu) kali ini putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Sejumlah pihak menilai ada unsur politis dalam penyaluran berbagai bantuan sosial, termasuk bantuan pangan, yang gencar menjelang Pemilu.
"Bukan karena ini menjelang Pemilu 2024. Namun karena harga beras yang masih cukup tinggi," ujarnya seusai mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang hadir di acara Penyaluran Beras Bantuan Pangan di Gudang Bulog Meger, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 31 Januari 2024.
Selain itu, dia mengatakan program Bansos itu sekaligus untuk memastikan ketersediaan beras hingga bulan April 2024. Lebih lanjut dia mengemukakan saat ini harga gabah di tingkat petani diakui masih tinggi yakni kisaran Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kilogram (kg). Menurut Arief, harga gabah inilah yang memicu tingginya harga beras.
Berkaitan dengan itu, Arief mengatakan pihaknya bersama Perum Bulog mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk menyalurkan beras Bantuan Pangan kepada 22 juta KPM di seluruh Indonesia.
"Diharapkan dengan program ini dapat meringankan beban bagi 22 juta KPM tersebut," katanya.
Arief mengatakan diprediksi pada bulan Maret mendatang para petani sudah mulai panen hingga sekitar 3,5 juta ton di atas kebutuhan nasional per bulannya yang hanya 2,7 juta ton. Saat itulah, lanjut dia, pihaknya akan menyetop impor beras dan akan menyerap beras dari lokal atau hasil panen petani.
Pilihan Editor: Klaim Prabowo soal Food Estate: Pemikiran Strategis Bung Karno