TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi perhotelan asal Singapura yang beroperasi di Asia Tenggara, RedDoorz, menyasar generasi Z atau Gen-Z sebagai salah satu target pasar 2024. Menurut hasil survei RedDoorz Indonesia pada 2023, lebih dari 50 persen pengguna hotel RedDoorz dan multibrand di Indonesia berasal dari kalangan usia Gen-Z yaitu kelahiran 1997-2012. Hal serupa diprediksi akan terjadi lagi.
Head of Integrated Communication RedDoorz Indonesia Cut Nany berpromosi bahwa RedDoorz adalah pilihan yang tepat bagi Gen-Z. Menurut Nany, RedDoorz menghadirkan layanan melalui teknologi yang mempermudah penggunaannya. "Kami melihat, pastinya teknologi kami mempermudah mereka (Gen-Z) untuk melakukan booking melalui digitalized kami," tutur Nany di kawasan Menteng pada Selasa, 30 Januari 2024.
Pertimbangan kedua mengapa RedDoorz sangat cocok dengan Gen-Z, kata Nany ada pada keterjangkauan harga. Meskipun suka traveling, namun Gen-Z masih tetap memerhatikan anggaran yang mesti dikeluarkan. "Pricing kami bisa dibilang premium budget, masih affordable buat mereka. Walaupun kami ada beberapa brand dari RedDoorz, SANS, Urbanview, Lavana. Kami masih melihat semua itu affordable buat mereka. Kami melihat bahwa rate kami relevan terhadap mereka."
Keterjangkauan harga akomodasi di RedDoorz, menurut Nany tak hanya berlaku di Jakarta saja. Namun, di seluruh wilayah lain yang menjadi mitra. Ia memaparkan, kelompok Gen-Z telah memasuki usia produktif dan akan menjadi pendorong signifikan bagi perekonomian pada dekade mendatang.
RedDoorz melihat peluang dari pola Gen-Z yang membutuhkan penginapan seperti ketika mendatangi konser di luar kota, atau melakukan perjalanan liburan singkat maupun panjang. "Ada yang datang konser, ada yang cuma jalan-jalan aja 2-4 hari. Kami akan selalu berusaha untuk keep relevant buat mereka," tutur Nany.
Ia menjelaskan, salah satu bagian brand dari RedDoorz yang lekat dengan kelompok usia Gen-Z adalah SANS Hotel. SANS didesain sedemikian rupa agar lebih relevan dengan kelompok usia muda. Adapun tagline yang digaungkan untuk SANS adalah "Sleep in Style." Menurut Nany, pelanggan akan mencicipi pengalaman menginap di hotel dengan desain unik, bertema, dan penuh gaya. "Salah satu brand kami, SANS, memang istilahnya dibuat ambience-nya untuk itu."
ANNISA FEBIOLA
Pilihan Editor: Imbas Bank Bangkrut, LPS Bayar Klaim Nasabah Rp 329,2 Miliar