TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengakui adanya masalah verifikasi data dalam penyaluran bantuan sosial (Bansos) pangan beras pada awal 2024. Hal ini mengakibatkan bantuan pangan beras terganggu. Sebagian bantuan belum diterima oleh keluarga penerima manfaat atau KPM .
Bayu menyebut, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dengan pemerintah daerah belum menyelesaikan verifikasi data KPM yang menerima bantuan pangan beras. Saat ini, kata Bayu, baru 50 persen data KPM yang sudah terverifikasi dari total KPM di seluruh Indonesia.
Ia membandingkan dengan penyaluran bantuan pangan beras tahun lalu. Dia mengatakan, penyaluran bantuan pangan tahun lalu baru dimulai pada Maret atau April, sehingga di awal tahun pemerintah masih ada waktu untuk melakukan verifikasi data.
"Kalau sekarang kan Januari pas verifikasi data kita langsung salurkan. Jadi di situ saja," ujar Bayu dalam keterangannya usai konferensi pers Hasil High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat di Jakarta pada Senin, 29 Januari 2024.
Bayu mengakui, karena permasalahan verifikasi saat ini, beberapa KPM memang belum menerima bantuan pangan beras. "Belum (menerima bantuan pangan beras), setelah terverifikasi Pemda setuju dengan angka kemudian baru kita salurkan. Perum Bulog hanya menyalurkan. Yang punya data keluarga penerima manfaat itu kan Pemda," ujar dia.
Meski demikian, ia memastikan proses verifikasi ini akan selesai dalam satu sampai dua minggu ke depan, sehingga semua KPM yang sudah terverifikasi pasti akan menerima bantuan pangan beras. "Progress-nya berjalan cepat. Minggu ini paling minggu depan semua sudah bisa terverifikasi. 50 persen datanya yang sudah diverifikasi," kata dia.
Sebagai informasi, bantuan pangan beras diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Indonesia. Setiap KPM menerima beras sebanyak 10 kg di tiap bulan. Bantuan pangan beras dimulai sejak September 2023 dan diperpanjang sampai Juni 2024.
Pilihan Editor: Resmi, Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Dinamis Mulai 3 Februari, Paling Murah Rp 150 Ribu