BUMD tersebut adalah Kukar Sejahtera Dambaan Etam (Perseroda), PT Mahakam Gerbang Raja Migas (Perseroda), Perumda Air Minum Tirta Mahakam, PT Tunggang Parangan Kutai Kartanegara (Perseroda) dengan lingkup kerja sama mencakup berbagai aspek penting, seperti pengadaan listrik, pelayanan air bersih, transportasi laut, dan penyediaan bahan bangunan.
Sesuai prinsip berpemerintahan yang baik, Otorita IKN sangat cermat untuk menyeleksi investor yang sejalan dengan visi ibu kota negara baru Indonesia menjadi kota cerdas.
Otorita IKN menargetkan sepanjang 2024 investasi masuk di Kota Nusantara sekitar Rp 100 juta, berasal dari investor domestik maupun luar negeri.
Investor domestik dengan skala konglomerat di Indonesia telah berkontribusi dengan membangun kawasan lahan campuran di ibu kota negara masa depan Indonesia.
Selain APBN, dana pembangunan Kota Nusantara juga berasal kemitraan pemerintah dengan swasta (public private partnership) dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), serta dari investasi sektor swasta, badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD).
Pilihan Editor: Bansos Jokowi Dinilai Tak Sesuai Harapan, Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tak Berhasil