TEMPO.CO, Jakarta - Nama Arini Subianto sontak kembali ramai diperbincangkan usai Garibaldi Thohir alias Boy Thohir menyebut namanya pada Senin malam, 22 Januari 2023, di acara dukungan untuk Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Saat itu, Boy Thohir mengklaim bahwa sepertiga penyumbang perekonomian di Tanah Air siap membantu memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sekali putaran.
Hal itu disampaikan Boy Thohir dalam kapasitasnya yang mewakili relawan Erick Thohir alumnus Amerika Serikat (ETAS) di kawasan Senayan, Jakarta, Senin malam, 22 Januari 2024. Dalam kesempatan itu, para relawan ETAS yang berjumlah lebih dari 100 lebih itu menyatakan dukungannya untuk Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Boy Thohir juga menyebutkan meskipun kelihatannya sedikit, tapi para relawan tersebut merepresentasikan perekonomian Indonesia yang cukup besar.
“Walaupun kami jumlahnya sedikit, tetapi ya di ruangan ini mungkin sepertiga perekonomian Indonesia ada di sini," kata Boy Thohir. "Jadi kalau mereka-mereka mulai dari Djarum Grup, Sampoerna Grup, Adaro Grup, siapa lagi, pokoknya grup-grup semua ada di sini, ada Ninin, the richest wanita in Indonesia, dan semuanya, Pak."
Adapun Ninin, yang disebut oleh Boy itu merujuk pada Arini Saraswati Subianto. Arini, yang merupakan pengusaha kelapa sawit dan batu bara, masuk dalam daftar orang kaya di Indonesia versi Majalah Forbes pada tahun 2021.
Lalu siapa Arini Subianto dan bagaimana rekam jejaknya? Simak informasinya berikut ini.
Profil Arini Subianto
Pemilik nama lengkap Arini Saraswaty Subianto ini adalah putri dari mendiang taipan Indonesia, Benny Subianto. Ia lahir pada tahun 1970 dan saat ini meneruskan bisnis peninggalan ayahnya. Arini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, yang semuanya perempuan.
Sebelum wafat pada Januari 2017, Benny Subianto pernah menyatakan keinginannya agar setidaknya salah satu dari ketiga putrinya mengambil alih bisnisnya. Sebagai putri tertua, akhirnya Arini mengambil alih kendali dari kerajaan bisnis ayahnya yang bernilai jutaan dolar.
Saat ini, Arini Saraswati Subianto menjabat sebagai direktur utama di Persada Capital Investama, perusahaan induk keluarganya, yang menjadikannya wanita terkaya di Indonesia. Dikutip dari Forbes, harta kekayaan Arini mencapai US$ 1,34 miliar atau sekitar lebih dari Rp 20 triliun.
Sebagai pimpinan perusahaan, Arini bertanggung jawab atas pengawasan investasi Persada di berbagai sektor, termasuk produk pengolahan kayu, minyak kelapa sawit, pengolahan karet, dan pertambangan batu bara.
Ibu dari dua anak ini sejatinya tidak asing dengan dunia bisnis. Dia memperoleh gelar Bachelor of Fine Arts in Fashion Design dari Parsons School of Design, New York (1991–1994) dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Fordham University Graduate School of Business Administration, New York (1996–1998).
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, Arini mendirikan sebuah toko hadiah dan furnitur di Jakarta. Dua tahun berikutnya, ia menggabungkan usaha kecilnya dengan toko buku tetangga yang bernama Aksara. Bisnisnya itu dilakukan bersama dengan temannya sejak sekolah menengah pertama, Winfred Hutabarat.
Arini juga dikenal sebagai sosialitas. Bisnisnya bersama Aksara telah menjadi bukti bahwa Arini memiliki keahlian bisnis. Aksara berkembang dan menjadi destinasi yang menyediakan berbagai produk, termasuk buku asing, CD, dan hadiah.
Kini Arini Subianto menjabat sebagai direktur utama perusahaan induk keluarganya, Persada Capital Investama. Portofolio Persada mencakup kepemilikan saham minoritas dalam raksasa batu bara Adaro Energy. Sejak tahun 2017, Arini juga telah berinvestasi di startup teknologi melalui Persada.
Riwayat Karir Arini Subianto
Dikutip dari laman DSGROUP, Arini menjabat sebagai komisaris di sejumlah perusahaan. Berikut adalah riwayat karir Arini Subianto.
- Komisaris PT Adaro Energy Tbk (sejak April 2017)
- Presiden Direktur PT Tri Nur Cakrawala (Januari 2017- sekarang)
- Presiden Direktur PT Pandu Alam Persada (Januari 2017 – sekarang)
- Presiden Direktur PT. Persada Capital Investama (Januari 2017 – sekarang)
- Direktur PT. Panaksara (Juli 1999- sekarang)
- Presiden Komisaris PT. Anugrah Kirana Sarana (Desember 2013 –sekarang)
- Komisaris PT Nuansa Nirmana Artistika (Desember 2012 – sekarang)
- Komisaris PT Casa Maha Rasa (Januari 2006–Sekarang)
- Komisaris PT. Adaro Strategic Investment (Desember 2016 – Sekarang
- Komisaris PT. Adaro Strategic Lestari (Desember 2016 – Sekarang)
- Komisaris PT. Adaro Strategic Capital (Desember 2016 – Sekarang)
RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Boy Thohir Klaim Grup Djarum, Sampoerna, Adaro hingga Perempuan Terkaya di RI Siap Menangkan Prabowo - Gibran