TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan dinamika politik tak akan mempengaruhi target peserta pelatihan program Kartu Prakerja.
Airlangga menuturkan, pemerintah menargetkan sebangak 1,2 juta orang menjadi peserta Prakerja pada tahun ini. "Pelatihan tidak bergantung agenda politik," ujarnya saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 Januari 2024.
Sebagai informasi, Pemilihan Umum alias Pemilu akan digelar pada bulan depan. Tepatnya pada 14 Februari 2024.
Ia lantas mengibaratkan program Kartu Prakerja seperti sekolah. "Seperti sekolah, semesteran tidak setiap tahun."
Lebih lanjut, Airlangga menuturkan pemerintah akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp 4,8 triliun untuk memberikan pelatihan terhadap 1,2 juta orang pada tahun ini.
Adapun pelatihan Prakerja akan berfokus kepada sektor bersifat upstream yang cukup banyak diminati. Selain itu juga berfokus kapada sektor digital yang permintaannya juga tinggi.
"Tapi tidak melupakan sektor yang day to day, seperti di sektor pertambangan, yang butuh pengemudi truk alat berat dan lain,” beber Airlangga.
Jadi pihaknya akan menyeimbangkan kebutuhan pelatihan di sektor digital maupun riil. Ini termasuk perhotelan dimana sektor pariwisata tengah recovery dari dampak Covid-19.
Sampai akhir 2024, pemerintah menargetkan sekitar 19 juta orang mengikuti pelatihan Prakerja. Adapun hingga saat ini, jumlah orang yang mengikuti pelatihan Prakerja mencapai 17 juta lebih.
"2 tahun terakhir, Kartu Prakerja telah melakukan pelatihan pada masyarakat Indonesia yang dapat diakses masyarakat di 514 kabupaten/kota," tutur Airlangga Hartarto.
Pilihan Editor: Walhi Sebut Pernyataan Gibran Tak Sesuai Fakta: Food Estate Singkong Gagal, Tidak Pernah Panen