TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mengungkap perkembangan impor tiga rangkaian kereta (trainset) baru KRL Jabodetabek. Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan sudah menemukan beberapa referensi dari trainset baru yang akan diimpor itu.
“Ada 5 manufaktur yang sudah kami prospek yang kurang lebih bisa masuk prasarana di Indonesia,” ujar Asdo dalam konferensi pers di Kantor Pusat KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, pada Kamis, 11 Januari 2024. Manufaktur tersebut dari beberapa negara, termasuk Jepang.
Menurut dia, KAI Commuter didampingi Direktorat Jendera Perkeretaapian Kementerian Perhubungan masih mendalami hal yang berkaitan dengan spesifikasi. Tujuannya agar tidak salah dan bisa disesuaikan dengan prasarana di Indonesia, mulai dari listrik aliran atasnya, track-nya, lebar kereta, serta spesifikasi teknis lainnya.
Selain itu pihak KAI Commuter juga melihat mana yang lebih menguntungkan dari impor trainset KRL baru ini, terutama yang menyangkut dengan anggaran. Karena, ia berujar, anggaran ini didukung pemerintah melalui penyertaan modal negara atau PNM. “Itu harus disesuaikan anggarannya.”
Sebelumnya, Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba membeberkan sumber dana untuk pengadaan trainset KRL itu. Sumber dana tersebut berasal dari perusahaan induk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI hingga pinjaman.
“Dari KAI hampir Rp 800 miliar, kemudian yang Rp 3,6 triliun kita pinjam ke bank. Sisanya kami perjuangkan baik dari PMN (penyertaan modal negara), maupun dari PSO (Public Service Obligation atau Kewajiban Pelayanan Publik),” ujar di Kantor KCI, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, pada Senin, 6 November 2023.
Semua anggaran tersebut digunakan untuk mulai dari proses retrofit—penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama—atau peremajaan 19 trainset. Termasuk pengadaan 16 trainset baru garapan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT Inka dan impor 3 trainset baru.
Untuk proses retrofit dilakukan bertahap, di awal akan dikirimkan 4 traiset untuk diremajakan oleh PT Inka. Setelah 4 trainset itu selesai, kemudian dikembalikan untuk dioperasikan, lalu dikirim 4 trainset lainnya, begitu seterusnya hingga 2026. Kemudian untuk yang pembelian baru dari PT Inka ditargetkan selesai pada 2025. “Impor trainset baru masih dalam proses,” kata Anne.
Pilihan Editor: KAI Commuter: Jumlah Penumpang KRL hingga Kereta Lokal Sepanjang 2023 Capai 331 Juta