Kemudian, Prabowo juga akan mengkonversi batu bara untuk meminimalisir polusi, mengembangkan energi sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Contohnya energi hijau alternatif seperti air, angin, matahari, gelombang laut, dan panas bumi.
“Kemudian kami juga ingin menggenjot pengembangan kendaraan listrik. Jadi semuanya sudah kami siapkan,” tutur Drajad.
Direktur Eksekutif Traction Energy Asia Tommy Pratama mengatakan transisi energi ke energi yang rendah karbon menjadi sangat penting karena krisis iklim sudah di depan mata. Namun, dalam melakukan peralihan tersebut, Indonesia harus bisa mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada di dalam negeri. “Kami harus beralih,” ucap dia.
Menurut Tommy, dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 (COP-28) yang menghasilkan komitmen net zero emission di sektor energi dan juga transportasi. Namun, kata dia, hasilnya agak mengecewakan karena belum mengikat atau tidak menjadi kewajian bagi masing-masing negara peserta untuk aktif dan agresif mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Memang mereka harus melaporkan upaya pengurangan emisi tapi sifatnya tidak mandatori atau sifatnya sukarela,” tutur Tommy.
Komitmen tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan transisi menggunakan bahan bakar bioenergi atau biofuel dan biomassa. “Semua upaya atau komitmen ini walaupun bukan komitmen yang wajib dilakuka, tapi menjadi upaya untuk mengurasi gas rumah kaca di tingkat global,” kata Tommy.
Pilihan Editor: Gebyar Diskon Pupuk 2024 di Kabupaten Karanganyar, Petani Bisa Tebus Pupuk Nonsubsidi dengan Harga Terjangkau