TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membeberkan alasan pemerintah menambah subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun. Dia mengatakan pemerintah perlu menaikkan anggaran subsidi pupuk untuk mengantisipasi dampak fenomena kekeringan ekstrim El Nino.
Menurutnya, El Nino membuat hasil produksi pertanian di dalam negeri terus merosot. Sehingga pemerintah harus mengantisipasinya dengan menambah subsidi pupuk untuk membantu petani.
"El Nino ini tidak main-man, bayangkan kita kalau tidak bergerak cepat menambah pupuk ini produksi turun lagi," ujar Amran saat ditemui di Waskita Rajawali Tower, Jakarta Timur pada Senin, 8 Januari 2024.
Dia menjelaskan selama ini petani kesulitan mengakses pupuk bersubsidi. Pasalnya hanya petani yang memiliki Kartu Tani yang bisa mendapatkan pupuk tersebut. Walhasil, kata Amran, ada 17 sampai 20 persen petani yang tidak mendapat pupuk bersubsidi.
Selain itu, ia mengungkapkan petani yang tinggal jauh di pegunungan dan kehutanan kerap tak mendapat pupuk bersubsidi. Pasalnya, mayoritas petani tersebut tidak memiliki Kartu Tani. Sehingga produksi beras menurun hingga 4 juta ton.
Baca Juga:
Adapun Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan penambahan anggaran subsidi pupuk tahun ini untuk menutup kekurangan pupuk yang ada di lapangan. Jokowi mengatakan penambahan subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun itu diusahakan untuk semester kedua karena dari Pupuk Indonesia telah menyatakan jika saat ini tersedia 1,7 juta ton pupuk.
"Yang bersubsidi itu 1,2 juta ton, yang tidak bersubsidi 500 ribu ton. Inilah yang kita harapkan agar yang namanya pupuk sudah tidak bermasalah lagi, saya sudah tidak ingin dengar itu," kata Jokowi saat pembinaan petani se-Jawa Tengah di Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa, 2 Januari 2024.
Pilihan Editor: Debat Capres, Anies Kritik Keras Program Food Estate Singkong Prabowo yang Merusak Hutan Kalimantan