TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menyatakan akan mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah untuk merealisasikan program susu gratis. Berapa kira-kira kebutuhan anggarannya?
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho, memperkirakan kebutuhan anggaran untuk mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah. Menurut Andry, jenis sapi perah yang biasa diimpor oleh Indonesia adalah Holstein dari Belanda.
"Itu kurang lebih di angka Rp 20 jutaan Jadi kalau misal kita kalikan, kurang lebih Rp 30 triliun lah kebutuhannya," ujar Andry saat dihubungi Tempo pada Jumat, 5 Januari 2024.
Namun, angka tersebut bisa jadi lebih tinggi. Sebab, ada biaya yang belum tercover seperti perawatan dan lain-lain.
Selain itu, kebanyakan pelaku usaha sapi perah berada di Jawa. Dengan begitu, butuh anggaran lebih untuk mengirimkan susu dari Pulau Jawa ke pulau-pulau lainnya.
"Pertanyaannya, anggarannya dari mana? Itu yang menjadi challenge," kata Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi Indef ini.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Tawaf, juga mempertanyakan anggaran impor sapi tersebut. Ia mencontohkan, jika seekor sapi harganya sekitar Rp 40-50 juta, anggarannya bisa mencapai Rp 75 triliun.
Kemampuan produksi susu dalam negeri sulit untuk memenuhi program