"Itu baru sapinya, belum pakannya, belum processing-nya," ujar Rochadi saat dihubungi Tempo, Jumat kemarin.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Erwin Aksa, tak menjawab secara gamblang berapa banyak kebutuhan anggaran untuk mengimpor sapi perah. Namun, ia menyebut strategi memperoleh anggaran tersebut.
"Anggaran (diperoleh) dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak," tutur Erwin lewat pesan tertulis pada Tempo, Jumat.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo mengakui kemampuan produksi susu dalam negeri sulit untuk merealisasikan program susu gratis. "Kalau kita punya kehendak, ya sudah 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapinya (dari luar negeri), kita kembangkan di Indonesia," ujar Prabowo dalam pertemuan di kantor Dewan Pers, Jakarta pada Kamis, 4 Januari 2024.
Ia menjelaskan, dari hitung-hitungan kasar, sedikitnya Indonesia membutuhkan 2,5 juta ekor sapi perah. "Jadi kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi dalam 3 tahun," kata Prabowo.
Menurutnya, sapi perah impor tersebut akan beranak-pinak sehingga bisa menjadi 3 juta ekor. "Kira-kira begitu strategi kita. Ini tidak instan, tapi (bisa terwujud jika ada) will-nya, ada kehendak,” tegas Prabowo.
AMELIA RAHIMA | ANTARA
Pilihan editor: Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi, Timnas AMIN: Cocok Meniru Jokowi