TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengatakan ada 328 letter of intent (LoI) atau surat pernyataan minat dari investor untuk IKN hingga 15 Desember 2023. Sebagian besar, kata dia, berasal dari investor domestik.
"LoI itu baru pertama. Selanjutnya, kami review dan prioritas. Mana yang sesuai kebutuhan, mana yang prioritas," kata Agung dalam media briefing pada Jumat, 15 Desember 2023.
Agung juga mengatakan 45 persen dari LoI yang masuk berasal dari investor asing. Beberapa di antaranya berasal dari Singapura, Jepang, Cina, dan Malaysia. Namun, pemerintah masih mengutamakan investor domestik untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
"Investor domestik sudah cukup capable untuk investasi dan membangun IKN, terutama untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan 1A," Agung.
Lebih lanjut ihwal investasi yang sudah masuk, Agung mengatakan ada Rp 23,1 triliun dari groundbreaking tahap pertama yang dilakukan pada 21-22 September 2023. Kemudian, Rp 13,1 triliun dari groundbreaking tahap kedua pada 1-2 November 2023. Sehingga, total ada gelontoran dana non APBN senilai Rp 36,1 triliun untuk IKN.
Agung menyatakan komitmen investasi tersebut telah melampaui alokasi APBN. Ia berujar, pada 2022, APBN mengalokasikan Rp 5 triliun untuk IKN. Sedangkan alokasi tahun ini ada Rp 29 triliun. Sehingga, total ada Rp 35 triliun.
"Ini menunjukkan bahwa IKN dibangun bukan hanya dari uang negara tapi ada partisipasi masyarakat, swasta, dan investor dalam negeri yang jadi investor pelopor," kata Agung.
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Penambahan Saham Freeport Menunggu Peraturan Pemerintah