Lebih lanjut, Edi mengklaim program biodiesel ini berjalan baik karena salah satunya didukung insentif pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Insentif tersebut, kata dia, untuk menutup selisi kurang antara harga pasar atau HIP bakan bakar solar dengan HIP biodiesel.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Perekonomian Musdhalifah Maschmud juga menuturkan program B35 bisa berjalan karena pemerintah memiliki BPDPKS yang diinisiasi pemerintah, pelaku usaha, dan petani sawit. Pengelolaan dana yang optimal oleh BPDPKS, menurut Musdhalifah turut menjaga harga crude palm oil (CPO). Sebab, dalam peak season, biasanya harga CPO menjadi rentan.
"Untuk menjaga harga tersebut, BPDPKS perlu melakukan intervensi. Menyerap CPO yang diproduksi rakyat dan mempercepat peremajaan sawit rakyat agar di masa depan kita tetap memiliki sumber daya berkelanjutan dari keekonomian sawit," ungkap Musdhalifah di Kemenko Perekonomian, Selasa, 31 Januari 2023.
Musdhalifah juga mengatakan penggunaan B35 tidak hanya unruk meningkatkan tingkat bauran energi baru terbarukan. Namun, turut mendukung terciptanya lapangan pekerjaan baru, penurunan emisi gas rumah kaca, menghemat devisa negara, hingga ditujukan agar masyarakat dapat menghirup udara lebih baik.
Pilihan Editor: BPK Temukan 11 BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Tidak Semua Kasus Hukum