TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII), Muhammad Wahid Sutopo, menyatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan menjamin proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berbentuk Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Nantinya, penjaminan proyek tersebut akan dilakukan melalui PT PII.
Soal ini, Sutopo menjelaskan, penjaminan proyek di IKN akan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan. Saat ini skema penjaminan proyek tersebut sudah memasuki tahap proses pembahasan dan penyusunan oleh pemerintah.
"Untuk IKN, jadi memang saat ini sudah disiapkan skemanya. Penjaminan IKN itu ada skema tersendiri, ada PMK (Peraturan Menteri Keuangan) tersendiri. Walaupun saat ini belum dieksekusi, tapi pembahasannya sudah dimulai," katanya dalam Media Briefing di Kantor Pusat DJKN, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Desember 2023.
Namun, hingga kini belum ada investor di IKN yang terlibat dengan skema KPBU. Walhasil, PT PII belum dapat tergabung dalam pembangunan ibu kota tersebut.
Sutopo memastikan mengatakan pihaknya baru akan terlibat di Kalimantan Timur setelah pembangunan infrastruktur dasar rampung. “Karena memang kelihatannya dari sisi tahapan untuk skema KPBU ini akan berlangsung di tahap berikutnya, setelah infrastruktur dasar sudah dilaksanakan,” tuturnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Topo itu juga menyebut sudah ada beberapa investor yang tertarik menanamkan modalnya di IKN dengan skema KPBU. Dia pun menegaskan pihaknya siap untuk menjamin proyek-proyek tersebut.
“Jika diperlukan skema penjaminan, pada saat ini sekarang sudah dilakukan pembahasan dan persiapannya," kata Topo.
Untuk saat ini, Topo sekali lagi menegaskan bahwa telah dilakukan pembahasan soal persiapan pembangunan IKN, meski belum turun secara langsung melakukan penjaminan proyek di kota pengganti ibu kota Jakarta itu.
“Memang tidak semua infrastruktur kita terlibat, sesuai dengan kebutuhan pemerintah (untuk keterlibatan proyeknya),” ucapnya.
Pilihan Editor: Konglomerat Kakap Kumpul Bahas IKN: Mulai Aguan, Prajogo Pangestu, Franky Widjaja, hingga Boy Thohir