TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabumung Raka berencana membangun kota metaverse jika terpilih. Hal tersebut diungkap oleh Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa, 28 November 2023 lalu.
Mantan kader PDIP itu mengatakan, jika Prabowo-Gibran menang dalam Pilpres 2024, akan merangkul para stakeholders lain untuk mewujudkan kota virtual itu. Adapun total kebutuhan investasi guna membangun satu ekosistem digital di satu kota mencapai US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 125 triliun. Dengan rencana 10 kota metaverse, maka akan memakan anggaran sebesar Rp 1.250 triliun.
“Sembilan kota seperti sembilan planet, dan mataharinya adalah IKN (Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur) sebagai super hub dari ekosistem digital. Ini bisa dikerjakan, orangnya ada,” kata Budiman pada Selasa, 28 November 2023.
Menanggapi itu, pakar keamanan siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan melihat dari kesiapan dan infrastruktur yang sudah ada, rencana tersebut sepertinya sulit direalisasikan dalam waktu dekat. Apalagi, kata dia, IKN yang akan difungsikan sebagai super hub dari kesembilan kota metaverse lainnya saat ini masih dalam proses pembangunan fisik.
“Secara keseluruhan IKN baru akan bisa berfungsi penuh pada tahun 2045 atau bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia,” kata Pratama saat dihubungi pada Senin malam, 4 Desember 2023.
Selain itu, terbentuknya kota metaverse juga memerlukan infrastruktur internet berkecepatan tinggi sebagai syaratnya. Bahkan Otorita IKN juga baru meneken kerja sama strategis dengan PT Aplikasinusa Lintasarta dan PT Bina Karya (Persero) untuk pembangunan sarana teknologi informasi dan komunikasi serta akses internet berkecepatan tinggi di IKN pada 23 Oktober 2023 lalu.
Belum lagi akses internet yang menggunakan jaringan telekomunikasi seluler. Di mana saat ini baru satu operator yang beroperasi di IKN dengan kualitas yang kurang dan masih menggunakan perangkat BTS mobile/ portable. “Kementerian Komunikasi dan Informatikam sendiri, belum bisa menjamin konektivitas 5G akan tersedia di IKN saat Upacara 17 Agustus 2024 pertama di IKN,” ucap Pratama.
Dia pun mengakui secara investasi—satu kota metaverse membutuhkan Rp 125 triliun—pembangunan kota metaverse lebih kecil dibandingkan dengan proyek pembangunan ibu kota negara baru yang angkanya mencapai sekitar Rp 466 triliun yang baru selesai pada 2045. “IKN tidak hanya berupa kota virtual namun juga ada berbagai infrastruktur fisik seperti bangunan, jalan, dan sebagainya,” tutur Pratama.
Pilihan Editor: Prabowo Ingin Bangun 10 Kota Metaverse, Pakar Singgung Produk Gagal Mark Zuckerberg