Peserta perempuan penyandang disabilitas yang telah terpilih ini, mendapatkan pelatihan berupa pembelajaran pengembangan UKM seperti, pentingnya kesehatan mental, bisnis model, literasi keuangan. Selain itu juga bimbingan soal legalitas usaha, branding dan pemasaran, strategi digital, memaksimalkan media sosial, serta toto produk, desain, dan konten untuk media sosial usaha.
Pelatihan ini dilakukan oleh tim trainer dibantu oleh tim fasilitator dalam mengevaluasi dan memonitor peningkatan kemampuan peserta program dari awal hingga akhir pelatihan. Di dalam pelatihan ini juga, para peserta mendapatkan kesempatan berdiskusi secara langsung pada saat pelatihan offline maupun tidak langsung pada saat penggabungan ke dalam grup WhatsApp.
Vice President Tanggung Jawab Sosial Lingkungan dan Umum PT Nindya Karya Muhammad Rusdi berharap pelatihan UKM bagi perempuan penyandang disabilitas dan pendampingan pasca pelatihan ini dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.
"Ini adalah salah satu komitmen PT Nindya Karya melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan untuk dapat berkontribusi nyata bagi lingkungan, sosial maupun di sektor ekonomi. Hal ini sejalan dengan program tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Muhammad Rusdi.
Hana Faiz Prabowo, perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan UKM milik perempuan penyandang disabilitas diharapkan bisa naik kelas. Selain itu bisa memberdayakan teman-teman disabilitas yang lain.
"Kami merasa sangat terbantu oleh Alunjiva Indonesia untuk memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Semoga dengan adanya pelatihan ini, UKM teman-teman bisa berkembang dan naik kelas," kata Hana.
Pilihan Editor: Atlet Disabilitas Indonesia Bawa Wayang di Asian Para Games untuk Tuan Rumah