TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap beberapa strategi untuk mencapai target pendapatan negara pada 2024 mendatang. Tidak hanya menjaga ekonomi, pihaknya juga terus menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Untuk tahun 2024, target pendapatan negara ditetapkan sebesar Rp 2.802,3 triliun,” ujar Sri Mulyani dalam acara penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024, Rabu, 29 November 2023.
Angka ini meningkat Rp 165 triliun dari pendapatan negara pada 2023 yakni Rp 2.637,2 triliun
Menurutnya, hal ini akan dicapai melalui optimalisasi dan menjaga iklim investasi di tengah ketidakpastian global. “Sektor perpajakan akan terus didorong melalui kinerja ekonomi yang membaik dan pelaksanaan Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP),” tutur Sri Mulyani.
Ia juga mengatakan pemberian insentif perpajakan akan tetap dilakukan secara terarah dan terukur. “Basis perpajakan juga akan diperluas dan ditingkatkan,” kata dia.
Selain itu, tingkat kepatuhan pajak akan terus diperbaiki. Begitu pula dengan optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang akan terus dilakukan dengan menjaga kualitas layanan publik dan kelestarian lingkungan.
Hal ini, kata Sri Mulyani, karena PNBP berasal cukup besar dari sumber daya alam. “PNBP juga perlu ditingkatkan dari sisi tata kelola,” ucap dia.
Pilihan Editor: Bea Cukai Berkontribusi dalam Mengumpulkan Pendapatan Negara