TEMPO.CO, Medan - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep setuju dengan salah satu program yang diusung oleh pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka yakni pemberian makan dan susu gratis bagi anak sekolah.
“Walaupun secara teknis saya belum tau bagaimana menjalankannya. Tapi menurut saya ini sudah baik untuk penuhi gizi-gizi anak Indonesia,” kata Kaesang di sela-sela safari politiknya di Medan, Senin, 13 November 2023.
Ia menyebutkan rencana untuk memberikan makan dan susu gratis bagi 80 juta anak Indonesia membutuhkan dana setidaknya sebesar Rp 40 triliun. Pengajuan dana untuk program itu tentunya tidak bisa dilakukan di tahun anggaran 2024, tapi bisa diajukan di tahun 2025.
“Secara teknis jujur saya belum tau, karena kita pasti harus memenuhi 80 juta anak, yang membutuhkan Rp 40 triliun. Itu saya juga belum tau dananya yang mereka ajukan seperti apa,” kata putra Presiden Jokowi tersebut.
Kaesang lalu menceritakan kunjungannya ke Kupang awal bulan lalu dan menemukan anak kurang gizi di sana. “Bagaimana mau belajar, gizi saja tidak bisa terpenuhi. Kapasitas otak mungkin tidak bisa berkembang sebaik anak-anak yang ada di Medan dan Jakarta,” katanya.
Lebih jauh Kaesang menyoroti soal kesejahteraan guru yang harus berimbang dengan pemenuhan gizi anak sekolah di Indonesia. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air, sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Kalau bicara pendidikan, dari saya pribadi kesejahteraan guru harus berseimbang dengan pemenuhan gizi dari anak-anak didik yang ada di Indonesia,” tutur Kaesang ketika bertemu dengan sejumlah tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat Sumatera Utara tersebut.
Sebelumnya, saat kunjungan safari politik di Tasimalaya, Jawa Barat, pada bulan lalu, Kaesang bertemu dengan seorang guru honorer yang digaji Rp 150 ribu per bulan. Gaji tersebut dibayarkan setiap tiga bulan sekali. “Menurut saya kunci kesuksesan dalam pendidikan adalah kesejahteraan guru."
Sebab, seorang guru tidak mungkin mengajar anak muridnya hingga memiliki masa depan yang bagus bila kesejahteraan guru tersebut tidak terpenuhi. Saat ini ia juga melihat kualitas pendidikan maupun kesejahteraan guru di setiap daerah belum merata. Kaesang pun mengkritisi perbedaan tingkat kesejahteraan guru di Kota Medan dengan Nias dan Tapanuli Selatan atau Samosir.
Pemilik usaha Sang Pisang itu juga membicarakan minimnya lulusan sarjana yang berminat menjadi guru karena kesejahteraan yang minim dari profesi tersebut. Ia menilai hal itu karena ada label bahwa “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa”.
“Label ini yang mau saya hapus duluan. Melabelkan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, itu harus dihapus. Karena guru perlu tanda jas supaya mereka sejahtera juga, masak yang sejahtera cuma muridnya, gurunya melarat,” ucap Kaesang. Maka dari itu, lanjut Kaesang, diperlukan keseimbangan antara kesejahteraan guru dan pemenuhan gizi yang ada di tingkat SD, SMP dan SMA.
Adapun Kaesang bersama rombongan DPP PSI melakukan safari politik di Kota Medan dari tanggal 12-13 November 2023. Tujuan safari politik ini untuk memenangkan PSI dan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024.
Sebelum ke Medan, Kaesang juga melakukan safari politik di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Manado, Sulawesi Utara, Bandung, Jawa Barat, beberapa daerah di Jawa dan Jakarta.
ANTARA
Pilihan Editor: Gibran Borong Bahan Pokok di Pasar Natar Lampung dan Klaim Harga Stabil, Pengamat: Tidak Etis, Gimmick dan..