TEMPO.CO, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) sepakat untuk melepas atau divestasi saham sebesar 14 persen ke Holding Industri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertambangan MIND ID. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pelepasan saham Vale sudah diputuskan.
“Sudah, sudah diputuskan,” ujar Arifin ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 10 November 2023. Adapun divestasi saham Vale Indonesia ini menjadi syarat agar kontrak perusahaan tambang itu dapat diperpanjang.
Dengan divestasi saham ini, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar. “Jadi yang dilepas oleh Vale adalah 14 persen. Dengan itu, MIND ID bisa 34 persen, dan itu mayoritas di antara yang lain,” tuturnya.
Menteri ESDM juga menjelaskan pada awalnya divestasi saham Vale pernah dilakukan pada 1990. Kala itu, Vale menawarkan sahan sebesar 20 persen, tapi pemerintah tidak mengambilnya.
“Jadi kalau itu 20 persen dulu udah ditawarin dari tahun 1990, karena gak diambil maka itu berdasarkan UU OJK sudah masuk ke dalam negeri," kata dia.
Sementara terkait operasional, Arifin mengatakan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar dapat memilih direktur utama (dirut) dan komisaris utama (komut) di Vale Indonesia. “Nanti ke depan akan ada board management. Prinsipnya nanti dirut dan komut itu dari pemegang yang terbesar,” kata dia.
Dengan pelepasan ini, komposisi pemegang saham telah berubah, yakni Vale Canada dari 43,79 persen menjadi 33,29 persen, MIND ID 20 persen menjadi 34 persen, Sumitomo Metal Mining 15,03 persen menjadi 11,53 persen, Vale Japan menjadi 0,54 persen, dan saham publik 20,64 persen.
DEFARA DHANYA | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan editor: Belum Ada Keputusan Soal Divestasi Vale, Erick Thohir: Saya Pelajari Dulu