TEMPO.CO, Jakarta - Program hilirisasi yang disebut-sebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menarik perhatian para calon presiden 2024. Ketiga capres yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto berkomitmen melanjutkan program hilirisasi yang sudah berjalan tersebut.
Hilirisasi merupakan kebijakan yang sering digaungkan oleh Presiden Jokowi. Sejak Januari 2020, pemerintah secara bertahap menerapkan hilirisasi dengan mengeluarkan larangan ekspor bijih nikel. Kebijakan penghiliran ini telah terbukti meningkatkan ekspor produk olahan nikel hingga lebih dari 200 persen pada tahun 2022.
Namun kebijakan ini juga membuat Indonesia digugat Uni Eropa melalui Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Meski begitu, Jokowi menilai tidak ada satu negara atau organisasi yang bisa menhentikan keinginan Indonesia melakukan hilirisasi. Sebab, hilirisasi diyakini bakal membawa banyak manfaat positif bagi negara.
Lantas, seperti apa sikap Anies, Ganjar, dan Prabowo soal program hilirisasi Jokowi? Simak uraiannya berikut ini.
Anies Bakal Lanjutkan Hilirisasi, tapi..
Capres Anies Baswedan menyatakan akan melanjutkan program hilirisasi yang digagas Jokowi. Meski begitu, menurut dia, program tidak akan cukup untuk membangun Indonesia.
"Hilirisasi enggak usah dihentikan, tapi itu enggak cukup," ujar Anies dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Selatan pada Rabu, 8 November 2023. "Harus ada reindustrialisasi."
Anies menjelaskan program hilirisasi harus didorong dengan reindustrialisasi. Dengan begitu, akan tercipta 15 juta lapangan pekerjaan dalam 5 tahun ke depan. "Kita harus lanjutkan hilirisasi sambil dorong reindustrialisasi," ucap Anies Baswedan.
Hal tersebut sejalan dengan visi, misi, dan program Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dalam dokumen visi-misinya, Anies mendorong adanya hilirisasi dan industrialisasi dengan target kontribusi industri manufaktur terhadap PDB dari 18,34 persen pada 2022 menuju 22-23 persen pada 2029.
Anies Baswedan juga mendorong hilirisasi mineral dan batubara yang berkelanjutan dalam kerangka strategi industrialisasi guna menciptakan produk unggulan bernilai tinggi. Selain itu, ekonomi maritim dari Timur akan dibangkitkan dengan cara hilirisasi tambang untuk kesejahteraan masyarakat.
Ganjar Dukung sekaligus Kritik Program Hilirisasi
Capres Ganjar Pranowo sejatinya mendukung penuh program hilirisasi Jokowi. Namun dia juga mengkritik program hilirisasi yang dilakukan saat ini seolah-olah berkutat pada komoditas nikel. Padahal, menurutnya, hilirisasi bisa diterapkan di sektor lainnya.
"Kalau bicara hilirisasi sekarang seolah-olah nikel. Saya kira pemahamannya belum tuntas," kata Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Selatan pada Rabu, 8 November 2023.
Ganjar lantas mempertanyakan hilirisasi yang tidak dilakukan di sektor-sektor lain. Contohnya di sektor kelautan, pertanian, perkebunan hingga digital infrastruktur. "Kenapa tidak hilirisasi sektor kelautan? Sektor keunggulan kita pertanian dan perkebunan, sawit misal mengapa tidak dihilirisasi? Kita sudah punya kebun, pabrik kelapa sawit, dijual selesai. Kok tidak ada bicara komestik dan farmasi dari situ? Yang dua ini tingginya minta ampun." tuturnya.
Selanjutnya: Ganjar menyebutkan pemerintah sebetulnya bisa...