TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menuturkan kenaikan harga komoditas cabai yang belakangan terus meroket seharusnya tak perlu disikapi berlebihan oleh masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Umum PAN tersebut merespons lonjakan harga cabai di sejumlah daerah yang telah tembus Rp 100 ribu per kilogram. "Tidak apa-apa mahal (harga cabai), sekali-kali," ucap Zulhas di Yogyakarta, Senin, 6 November 2023.
Menurut dia, naik turun harga komoditas pertanian perlu dilihat secara menyeluruh ke berbagai komoditas. Sebagai contoh, saat harga cabai naik, di satu sisi harga bawang putih anjlok dan membuat petani merugi.
Dari temuannya di lapangan, kata Zulhas, turunnya harga bawang putih hingga Rp 16 ribu per kilogramnya menyulitkan kalangan petani.
"Kasihan petaninya ketika harga komoditas turun, mereka bisa sampai jual tanahnya (karena merugi), utang-utangnya juga tentu tak bisa dibayar," kata Zulhas.
Oleh sebab itu, Zulhas kemudian mengajak masyarakat berhitung. Apakah dengan fluktuasi harga komoditas pertanian itu, petani sudah untung atau belum.
"Sekarang kalau dinilai harganya mahal, dalam setahun itu berapa kali (kenaikannya). Jadi kalau (harga komoditas) beberapa kali naik, tidak apa apa," ucapnya. "Karena kalau harga komoditas itu murah sekali, petani malah akan jual tanahnya."
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini sebelumnya menyampaikan bahwa inflasi bulanan pada Oktober 2023 ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
"Tingkat inflasi bulanan pada Oktober 2023 lebih rendah dari bulan sebelumnya mtm. Namun, inflasi lebih tinggi jika dibanginkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu yoy," ujar Pudji dalam konferensi pers pada Rabu, 1 November 2023.
Pudji menyebut, kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi bulanan terbesar adalah transportasi dengan inflasi sebesar 0,55 persen dan andil inflasi 0,07 persen. Selain itu, komoditas lain yang juga menyumbang laju kenaikan harga bulanan terbesar adalah beras, dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen, bensin sebesar 0,04 persen seiring dengan adanya penyesuaian harga BBM non subsidi, cabai rawit 0,03 persen, dan tarif angkutan udara 0,02 persen.
PRIBADI WICAKSONO | ANTARA
Pilihan Editor: Harga Cabai Kian Pedas, Laju Inflasi Akhir Tahun Bakal Meroket?