TEMPO.CO, Jakarta - Laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia mencatat harga cabai yang kian melonjak. Per 2 November 2023, harga cabai rawit merah tertinggi ada di Maluku yaitu Rp 108.150 per kilogram. Disusul DKI Jakarta yaitu Rp 97.500 per kilogram dan Kalimantan Tengah Rp 96.250.
Sementara harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional per 3 November saat ini sebesar Rp 71.350 per kilogram. Angka ini naik 4,01 persen atau sebesar Rp 2.750 dibandingkan sehari sebelumnya.
Harga jenis cabai lainnya pun masih merangkak naik. Kenaikan paling tinggi terjadi pada cabai merah keriting. Harga rata-rata cabai merah keriting secara nasional naik 7,38 persen atau Rp 3.750 menjadi Rp 54.550 per kilogram. Kemudian harga cabai merah besar naik 1,97 persen menjadi Rp 46.550 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit hijau tercatat tetap di angka Rp 50.500 per kilogram.
Situs Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menunjukkan kenaikan harga cabai yang semakin tinggi. Tercatat per 3 November 2023 harga rata-rata nasional cabai rawit merah naik 1,52 persen menjadi Rp 69.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai merah keriting naik 1,9 persen menjadi Rp 55.320 per kilogram.
Menurut Panel Harga Pangan Bapanas, kenaikan harga cabai merah keriting tertinggi terjadi di Kalimantan Tengah yakni menembus Rp 77.380 per kilogram atau naik 40,95 persen. Sedangkan kenaikan harga cabai rawit merah tertinggi terjadi di Kepulauan Bangka Belitung yaitu menjadi Rp 91.760 per kilogram atau naik 33,18 persen.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan kenaikan harga cabai terjadi karena penurunan produksi di dalam negeri. Dia berujar kondisi ini terjadi akibat fenomena alam El Nino atau musim kemarau berkepanjangan.
Prihasto juga menilai kenaikan harga di tingkat konsumen terjadi karena ada persoalan di rantai produksi. Pasalnya, menurut dia, harga cabai di tingkat petani masih berkisar Rp 40 ribu-Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan harga di tingkat konsumen telah menembus Rp 100 ribu per kilogram.
Kendati demikian, Prihasto optimistis produksi cabai akan segera meningkat. Terlebih saat ini hujan sudah mulai turun di beberapa wilayah di Indonesia. Karena itu, ia meyakini produksi cabai akan segera meningkat dan harganya di pasar dapat berangsur turun.
RIANI SANUSI PUTRI