Di samping itu, Bahlil juga mengatakan pemerintah masih menunggu perkembangan dari investor lainnya. Hanya saja, dia belum membocorkan investor-investor yang dia maksud.
“Sudah ada tapi saya belum bisa ngomong angka yang belum saya yakini kalau sudah saya teken. Kalau sudah saya tekan, sudah mereka ajukan permohonannya, baru bisa saya masukkan dalam daftar,” ujar dia.
Ihwal minat berinvestasi di IKN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya juga mengatakan bahwa terjadi peningkatan hingga 40 kali lipat sejak dilakukan jajak pasar atau market sounding pada 18 Agustus dan 22 Oktober 2022.
“Sekarang sudah 1.400 hektare lahan yang diminati investor. Kemarin Malaysia, sebelumnya Jepang, Korea. Semua bicara IKN karena ini memang menjadi perbincangan internasional,” ujar Juru Bicara Kementeriann PUPR Endra Atmawidjaja ketika ditemui di Kementerian PUPR, Kamis, 1 Desember 2022.
Curhat Dana Minim OSS
Dalam rapat kerja bersama Komisi VI di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), pada Jumat, 9 Juni 2023, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan perkembangan realisasi investasi di awal 2023. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) target investasi sebenarnya Rp 1.099,8 triliun, tapi Presiden Jokowi mematok target Rp 1.400 triliun.
Dia juga menceritakan soal sistem perizinan usaha berbasis aplikasi Online Single Submission (OSS) di hadapan para anggota DPR. Menurut dia, OSS merupakan produk hasil dari implementasi 79 Undang-undang, 44 Peraturan Pemerintah, dan 9 Peraturan Presiden yang dijadikan satu menjadi Omnibus Law atau UU Cipta Kerja sebanyak 15 ribu halaman.
“Dari aturan yang begitu ribet, OSS hanya Rp 30 miliar. Kami mohon anggaran tambahan, pimpinan,” ucap Bahlil di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 9 Juni 2023.
Karena anggarannya yang kecil, Bahlil mengibaratkan OSS sebagai mobil Avanza rusak, padahal investor mengharapkan mobil seperti Mercedes Benz atau Mercy. Jadi jika ada kekurangan dari OSS, bisa jadi penyebabnya karena harganya yang memang murah.
Selanjutnya: “Nggak ada saya menemukan teori ekonomi..."