Ke depan, Irfan berujar, penggunaan bahan bakar terbarukan ini dapat terus dijajaki secara bertahap. Hal tersebut selaras dengan kesiapan sektor industri aviasi bersama berbagai sektor energi terbarukan lainnya.
Penerbangan itu menjadi penerbangan komersial berbahan bakar bioavtur pertama di Indonesia. Bahkan diklaim menjadi penerbangan komersial pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar energi terbarukan berbasis palm kernel oil (minyak inti sawit).
Penerbangan menggunakan armada Boeing 737-800 NG (PK-GFX). Diberangkatkan dari Jakarta dengan nomor penerbangan GA-1547 pukul 15.00 WIB dan tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo pukul 16.20 WIB. Adapun untuk rute sebaliknya, pesawat dari Solo dengan nomor penerbangan GA-2547 pada 17.50 WIB dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 19.05 WIB.
“Kami optimistis visi mewujudkan ekosistem aviasi Indonesia yang berbasis green sustainability dapat terealisasi secara berkesinambungan,” kata Irfan. “Selaras dengan berbagai langkah lain yang dilaksanakan pemerintah.”
Dalam penerbangan bertajuk #FromNatureToFuture ini, Garuda Indonesia juga menghadirkan inisiatif penggunaan sejumlah produk ramah lingkungan, seperti blanket belt, snack paper wrap, dan wooden cutleries, serta pengoperasian baggage towing truck yang merupakan layanan electrical vehicle dari Gapura Angkasa.
Ditambah lagi, menurut Irfan, dalam mendukung capaian target Indonesia menuju Net Zero Emission di tahun 2060 nanti, Garuda Indonesia secara berkesinambungan akan terus menghadirkan rangkaian inisiatif. Tidak hanya berfokus pada penggunaan energi baru terbarukan namun juga pada upaya-upaya efisiensi energi.
“Di antaranya melalui pemanfaatan teknologi digital dan pemutakhiran proses perawatan pesawat yang tentunya tetap memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan seluruh pengguna jasa Garuda Indonesia,” ujar Irfan.
Pilihan Editor: Dampak Pelemahan Rupiah ke Maskapai, Bos Lion Air Group: Biaya Operasional Naik 30 Persen