TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membantah anggapan bahwa proyek Rempang Eco City di Batam, Kepulauan Riau, merupakan proyek strategis nasional (PSN) dadakan. Bahlil menuturkan, PSN terdiri dari dua jenis, yakni PSN yang dibuat negara dan PSN swasta murni. PSN swasta murni, kata dia, bisa muncul dan diajukan jika diyakini bisa berjalan dan sudah ada investor masuk.
"Itulah PSN yang ada di Rempang (PSN swasta murni)," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi, Jumat, 20 Oktober 2023. "Dari mana ada PSN titipan? Dari mana?"
PSN Rempang Eco City merupakan proyek pengembangan Pulau Rempang menjadi kawasan industri, perdagangan, hingga pariwisata terintegrasi. Pengembangan Rempang Eco City diluncurkan di Kemenko Perekonomian pada 12 April 2023. PT Makmur Elok Graha (MEG) menjadi pengembang dengan nilai investasi sekitar Rp 381 triliun hingga 2080 mendatang.
Pada proyek tahap pertama, Makmur Elok Graha menggandeng Xinyi Group, investor asal Cina, yang bakal berinvestasi senilai Rp 175 triliun. Xinyi Group bakal membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa di lahan 2.000 hektare. Karena itu, pemerintah harus menggusur warga untuk mengosongkan lahan tersebut.
Namun, proyek Rempang Eco City tidak berjalan mulus karena masyarakat adat Pulau Rempang menolak digusur. Bentrok masyarakat dengan aparat gabungan TNI-Polri sempat terjadi pada 7 September 2023, ketika aparat gabungan memaksa masuk perkampungan untuk memasang tapal batas di Pulau Rempang. Kerusuhan kembali terjadi ketika masyarakat berunjuk rasa di depan Kantor BP Batam pada 11 September 2023.
Anggapan Rempang Eco City seperti proyek mie instan