TEMPO.CO, Jakarta -
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 374,4 triliun pada triwulan III 2023. Capaian tersebut tidak termasuk investasi sektor hulu migas dan jasa keuangan.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, sepanjang triwulan III 2023 penanaman modal asing (PMA) tercatat sebanyak Rp 192,2 triliun atau 52,4 persen. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebanyak Rp 178,2 triliun atau 47 persen.
"Ini tahun politik tapi global menaruh perhatian dan kepercayaan luar biasa," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi, Jumat, 20 Oktober 2023. "Kalau dibilang tahun politik investor wait and see, tahun ini nggak terjadi. Malah mereka agresif."
Adapun sepanjang triwulan III ini, realisasi investasi di Pulau Jawa sedikit lebih tinggi, yakni Rp 190,9 triliun atau mencakup 51 persen. Sedangkan investasi di Pulau Jawa sebanyak Rp 183,5 triliun atau 49 persen. Investasi tersebut, kata Bahlil, juga menyerap 516.467 tenaga kerja.
Lebih lanjut, Bahlil mememberkan 5 besar sektor realisasi investasi selama triwulan III 2023. Pertama, sektor idustri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan realisasi Rp 56,9 triliun. Kedua, sektor pertambangan senilai Rp 41,9 triliun.
Ketiga, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan realisasi Rp 40,9 triliun. Keempat, sektor industri kimia dan farmasi dengan realisasi Rp 28,7 triliun. Kelima, serta perumahan, kawasan industri, dan perumahan dengan realisasi Rp 25,5 triliun.
Dengan capaian Rp 374,4 triliun pada triwulan III, maka total realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75 persen dari target Presiden Jokowi senilai Rp 1.400 triliun. "Ini tumbuh 18 persen dibanding tahun lalu," ujar Bahlil.
Memasuki tahun politik, Bahlil berharap tren positif terjaga hingga Desember. Karena itu, ia juga berharap situasi politik berjalan kondusif. "Kalau bisa ya kampanye, kampanye aja tapi nggak usah bawa-bawa kampret dan cebong. Supaya demokrasi berjalan baik, ekonomi berjalan baik," tutur Bahlil.
Pilihan Editor: Syarat dan Prosedur Operasi Pasang Ring Jantung Menggunakan BPJS Kesehatan