TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, membuka headquarter (HQ) atau kantor pusat di Cyberjaya, Malaysia. Lokasi tersebut nantinya akan berfungsi sebagai kantor pusat, service center dan experience center.
Pembukaan kantor pusat tersebut sejalan dengan rencana investasi Tesla di Malaysia. Tesla rencananya akan mengembangkan empat hal utama seperti penjualan mobil listrik, menyebarkan jaringan SPKLU Supercharger, membuka kantor pusat dan pusat layanan tercanggih dan membangun experience center.
Indonesia telah bertahun-tahun membujuk Tesla agar berinvestasi dalam pembuatan baterai. Bahkan, sejak 2022 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sudah berusaha agar pabrikan otomotif itu segera datang ke Indonesia. Kendati demikian, Tesla belum menunjukkan keinginan untuk memanfaatkan cadangan nikel yang kaya di Tanah Air.
Menanggapi usaha Luhut agar pabrikan otomotif itu segera datang ke Indonesia. Lantas, apa saja upaya Luhut mendatangkan Tesla?
1. Mendatangi CEO Tesla untuk memfinalkan investasi Tesla
Marves Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi CEO Tesla Elon Musk pada awal Agustus 2023. Hal ini dilakukan untuk memfinalkan rencana investasi mobil listrik Tesla di Indonesia.
"Ya, itu mau kami finalkan," kata Luhut ketika ditemui awak media di Menara Danareksa, Senin, 24 Juli 2023.
Upaya luhut mendatangi Elon Musk menyusul kabar hadirnya Tesla di Malaysia. Pasalnya, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut dilaporkan sudah memiliki kantor pusat dan pusat layanan di Negeri Jiran. Peluncuran stasiun pengisian super cepat dalam ruangan di Malaysia juga menjadi pemicu pertemuan luhut.
2. Menjumpai Elon Musk agar tertarik berinvestasi di Indonesia
Sejak 2022 Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah membujuk pabrikan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) Tesla Inc untuk berinvestasi di Tanah Air. Keinginan tersebut ia paparkan kepada Elon Musk, beserta keunggulan yang akan didapati oleh pemilik twitter tersebut.
Pada pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam, Luhut menyampaikan potensi bahan baku baterai kendaraan listrik di Indonesia. Dimana cadangan nikel yang dimiliki Indonesia dapat memasok bahan baku baterai mobil listrik.
"Jadi saya bilang ke Tesla kalau bikin pabrik di sini pasti naik (penjualan dan ekspor mobil listrik). Enggak ada yang enggak naik," ucap Luhut Pandjaitan dalam acara Welcoming Stronger Investment Pos-Pandemic di Jakarta pada Selasa, 29 November 2022.
3. Mengajak tim Tesla ke Morowali
Luhut mengatakan tim Tesla sudah pernah datang ke Indonesia dan mengunjungi Morowali serta Kalimantan Utara (Kaltara). Mereka pun mengagumi kawasan sentra pengembangan kawasan hilirisasi industri tersebut.
"Waktu timnya Tesla datang ke Morowali dan Valley, mereka terkagum-kagum luar biasa. Dia bilang: 'Saya enggak pernah melihat ada yang seperti ini di luar Cina," kata Luhut Dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR pada Kamis, 9 Juni 2022,
Kepada tim Tesla, Luhut juga mengatakan di kawasan industri Kalimantan Utara akan dikembangkan energi baru terbarukan dengan kapasitas 265 gigawatt hour. Energi yang diperkirakan dapat memproduksi 3 juta mobil listrik.
"Dan saya over ke dia kalau kau mau bikin pabrik yang clean energy, yang end to end dapat green produk, the best place to go is Indonesia, nggak ada yang lain," pungkas Luhut.
4. Memaparkan keunggulan membangun pabrik mobil listrik kepada Tesla
Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan optimistis Tesla Inc. mau berinvestasi di Indonesia. Luhut pun memaparkan beberapa keunggulan membangun pabrik mobil listrik di Indonesia kepada Tesla.
Menurutnya, Indonesia memiliki pangsa pasar 60 juta orang, biaya produksi yang kompetitif, dan bahan baku baterai yakni nikel yang melimpah. Tak hanya itu, Luhut membandingkan harga listrik di Indonesia bisa USD 5 sen per kWh dan ongkos transportasi dari raw material hanya USD 2. Sementara Cina memakan transportasi sebesar USD 15-20 dan harga listrik USD 10-12 sen.
KHUMAR MAHENDRA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA I RAFIF RAHEDIAN I RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Singgung Investasi Tesla di Malaysia, Luhut: Kalau Cuma Jual Mobil, Kita Juga Bisa