Hasil rangkaian sidak yang dilakukan, Shobi mengaku, KPPU belum menemukan spekulan yang bermain untuk menahan stok beras agar harganya tinggi atau penjualan bersyarat yang dilakukan dengan memanfaatkan kondisi penurunan pasokan.
”Kami bersama pemerintah dan satgas pangan akan tetap mengawasi pelaku usaha dalam rantai pasok beras agar tidak melakukan perilaku yang melanggar hukum persaingan usaha ataupun mengeksploitasi konsumen,” katanya.
Harga beras di pasaran pada September 2023 menurut data Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPP ESDM) Sumut adalah Rp 12.757, naik 1,82 persen dari Agustus Rp 12.529. Harga beras premium rata-rata Rp 14.533, meningkat 4,27 persen dibanding Agustus sebesar Rp13.983.
“Trennya terus meningkat. Untuk mengantisipasi lonjakan harga kita perlu melakukan intervensi dari produksi, distribusi dan konsumsi,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumut Agus Tripriyono saat Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di kantor gubernur beberapa waktu lalu.
Agus memastikan stok beras di Sumut surplus. Berdasarkan data BPS 2022, konsumsi beras Sumut 155.517 ton per bulan, produksi sekitar 206.552 ton per bulan, tersedia sampai akhir 2023. Bahkan, laporan Dinas Ketahanan Pangan Sumut pada Agustus, stok beras surplus 321.546 ton.
“Kalau stok aman, belum lagi stok Bulog ada 45.377 ton dan mereka sudah mengajukan penambahan. Ada dugaan ini sentimen karena El Nino, perang Rusia-Ukraina, India yang menghentikan ekspor beras, dimanfaatkan spekulan,” ucap Agus.
Pilihan Editor: Kemendag Bocorkan Komitmen Transaksi Jelang Trade Expo Indonesia 2023: Capai US$ 9,2 Miliar