Ekonom dari Center of Economic and Law Studies atau Celios Bhima Yudhistira menyebut pajak karbon harus segera diberlakukan. "Tanpa adanya pajak karbon, perusahaan domestik kurang tertarik melakukan perdagangan karbon," ujar Bhima pada Ahad lalu, 1 Oktober 2023.
Sebelumnya pada Selasa, 26 September 2023, Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah meluncurkan bursa karbon. Pada perdagangan perdananya, Bursa Efek Indonesia mencatat total perdagangan sebanyak 459.953 ton CO2 (unit karbon).
BEI mencatat ada 27 transaksi pada hari itu. Perdagangan unit karbon di pasar reguler dibuka Rp 69.600 dan ditutup Rp 77 ribu.
Namun pada hari kedua usai diluncurkan, tidak ada transaksi perdagangan unit karbon. Harga unit karbon di pasar reguler tetap di Rp 77 ribu per unit karbon.
Ini berlangsung sampai Selasa, 3 Oktober 2023. Tidak ada transaksi perdagangan unit karbon hingga akhir pekan, meskipun jumlah pengguna jasa bertambah menjadi 17.
Pada Rabu, 4 Oktober 2023 baru tercatat ada pembelian unit karbon lagi sebanyak 14 ton CO2 senilai Rp 974.400. Pada perdagangan hari itu, harga unit karbon dibuka Rp 77 ribu dan ditutup di Rp 69.600. Sementara pada hari ini, lagi-lagi tidak ada transaksi di bursa karbon.
Pilihan Editor: Sri Mulyani: Dunia sedang Tidak Baik-baik Saja, Keuangan Negara Selalu Menjadi Isu Politik