Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono mengatakan, Indonesia ingin mendapatkan satu triliun yen untuk kerjasama pertukaran mata uang tersebut supaya transaksi bisnis antara Indonesia dan Jepang semakin mudah.
"Kerjasama ini untuk memfasilitasi perdagangan bilateral di antara kedua negara, sehingga tidak perlu menggunakan dolar Amerika Serikat lagi dalam pembayarannya," kata Hartadi di Jakarta, Jumat (22/5). Alhasil, lanjut dia, hal ini bisa mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Hartadi mengemukakan, bahkan Indonesia juga kini sedang menjajaki kerjasama serupa dengan Australia. Sebelumnya, Indonesia sudah menandatangani Bilateral Currency Swap Arrangement dengan Cina senilai 100 miliar renmimbi atau sekira Rp 152 triliun.
Kerjasama itu akan terealisasi antara 1-2 bulan mendatang karena bank sentral saat ini tengah menggodok syarat teknis bank-bank yang bisa menyalurkan renminbi. Bank Indonesia sampai saat ini belum menunjuk bank pelaksana penggunaan dana swap tersebut.
EKO NOPIANSYAH