TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Aneka Tambang Tbk alias Antam (IDX: ANTM) disebut sempat anjlok. Sekretaris Jenderal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan kondisi tersebut biasanya hanya bersifat sementara.
"Harga saham ANTM sempat turun, namun bisa juga dimanfaatkan untuk kembali masuk, sehingga penurunan bisa tertahan dan kembali mengalami kenaikan," ujar Reza pada Tempo, Selasa, 19 September 2023.
Penurunan harga saham Antam diduga dipengaruhi oleh kabar tentang kekalahan perusahaan tersebut dalam gugatan kasus emas batangan 1,1 ton melawan pengusaha asal Surabaya Budi Said.
Reza Priyambada mengatakan berita negatif, apalagi masalah hukum, biasanya memang berimbas negatif ke pergerakan harga saham perusahaan. Namun, kabar Antam kalah gugatan itu adalah sentimen yang bersifat sementara.
Hal senada diungkapkan Nafan Aji selaku Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas. Menurut Nafan, pelemahan saham Antam saat ini tidak terlalu signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya saat pelaku pasar merespons kabar ditolaknya permohonan peninjauan kembali (PK) Antam.
"Karena sejatinya para pelaku investor lebih cenderung mengamati kinerja laporan keuangan emiten," beber Nafan saat dihubungi terpisah.
Dia menilai, sejauh ini kinerja Antam masih relatif bagus. Sepanjang Antam berkomitmen dalam meningkatkan kapasitas produksinya dan memperkuat hilirisasi ke depan, hal itu akan memberikan benefit untuk meningkatkan sustainability kinerja Antam.
Dilansir dari Google Finance, saham Antam pada perdagangan Senin kemarin ditutup di 1.845. Nilai ini anjlok dari harga saat pembukaan perdagangan kemarin sebesar 1.900. Sementara pada hari ini, ANTM dibuka di level 1.830. Nilainya lalu naik menjadi 1.865 pada 11.40 WIB dan turun di level 1.855 pada 2.44 WIB.
Pilihan Editor: Buntut Konflik Pulau Rempang, Pemerintah Diminta Buat Peta Kebijakan Investasi