TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (Persero) dan PT Bank DBS Indonesia menjadi book runner dan lead arrangers untuk perjanjian kredit dalam sebuah club deal, sebesar US$ 33 juta, untuk PT TBS Energi Utama Tbk. Presiden Direktur TBS Dicky Yordan menyebutkan tujuan dari pendanaan tersebut, untuk mengakuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES), sebuah perusahaan pionir dan terbesar yang berfokus pada penyediaan layanan limbah medis di Singapura. Permodalan ini juga dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap TBS untuk mencapai target netral karbon tahun 2030.
“Strategi perusahaan untuk mengakuisisi AMES merupakan sebuah langkah konkrit dan mengukuhkan komitmen kami untuk berkontribusi pada keberlanjutan, dan bagaimana TBS dapat secara signifikan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan seiring dengan tujuan Towards a Better Society 2030 (TBS2030),” ungkap Dicky dalam keterangan resminya, Senin, 11 September 2023.
Ia menyebutkan, sebagai perusahaan energi terintegrasi yang berpusat pada keberlanjutan (sustainability), TBS memiliki layanan di sektor listrik, pertambangan, perkebunan, kendaraan listrik dan energi terbarukan. Menurutnya, TBS, Bank Mandiri, dan Bank DBS Indonesia memiliki kesamaan dalam operasional bisnisnya, yakni untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada transisi energi yang lebih hijau.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah K. Indriati mengatakan bahwa pihaknya yakin bahwa peran industri keuangan penting dalam mengakselerasi transisi bisnis menuju praktik yang lebih ramah lingkungan. “Dengan customer base yang luas, Bank Mandiri terus memberikan dukungan penuh kepada nasabah dan menjadi bagian dari perjalanan transisi ke ekonomi rendah karbon, serta berupaya memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Susana mengatakan Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk berperan aktif dalam mendukung tercapainya target keberlanjutan nasional. Berdasarkan catatannya, komitmen ini diwujudkan dengan penyaluran Sustainable Financing mencapai sekitar 25 persen dari total kredit bank wide per Juni 2023. Bahkan green portofolio Bank Mandiri mencatat Rp 115 triliun. Hal tersebut menjadikan Bank Mandiri sebagai market leader di sisi penyaluran green portfolio.
Sementara itu, Direktur Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, Bank DBS Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung nasabah di setiap langkahnya, tidak hanya dalam peningkatan bisnis, namun sekaligus memainkan peran untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Kerja sama tersebut mengukuhkan keseriusan Bank DBS Indonesia dalam memfasilitasi transisi perusahaan menuju operasional bisnis yang lebih rendah karbon emisi. “Kemampuan kami untuk mengurangi financial emissions merupakan bagian dari keberhasilan upaya dekarbonisasi nasabah kami, dan kami berkomitmen untuk mendampingi mereka selama proses tersebut,” ujar Kunardy.
Kedepannya, Dicky berharap kerjasama ini bisa memberikan dampak positif pada Indonesia yang lebih berkelanjutan. “TBS juga akan melanjutkan berinvestasi di infrastruktur yang berkelanjutan, terbarukan seperti tata kelola sampah medis dan kendaraan listrik. Kami senang berkolaborasi dengan Bank Mandiri dan Bank DBS Indonesia,” lanjutnya.
IRMA AULIA IRAWAN
Pilihan Editor: Soal Nasib TikTok Shop di RI, Zulhas: Dia Media Sosial jadi Social Commerce, Nanti Mati yang Lain