TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menanggapi soal besarnya minat investor terhadap pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dalam KTT ASEAN di Jakarta. Ia menyoroti soal kondisi rantai pasok kendaraan listrik di Asia Tenggara.
"Rantai pasoknya ini harus terintegrasi, karena negara-negara ASEAN ini kan sebetulnya menarik kalau bicara kendaraan listrik," ucap Bhima saat dihubungi Tempo pada Jumat, 8 September 2023.
Ia menjelaskan negara-negara ASEAN bisa saling melengkapi pasokan untuk kendaraan listrik. Mengingat Indonesia memiliki cadangan nikel untuk memproduksi baterai karena mempunyai nikel. Kemudian ada Thailand yang sudah lama menjadi hub perakitan otomotif.
Lalu ada Vietnam juga yang memiliki pabrik mobil nasional yaitu VinFast. Ditambah Malaysia yang kini menjadi lokasi kantor pusat Tesla di Asia Tenggara. "Nah ini semua bisa masuk dalam integrasi rantai pasok," kata Bhima.
Terlebih menurutnya, saat ini pasokan nikel Indonesia lebih banyak diolah oleh China. Ketika diekspor untuk mendorong hilirisasi pun, nilai tambahnya justru terserap di China. Dengan demikian, ia menyebut ada rantai pasok yang terfragmentasi.
Ia mengatakan seharusnya hasil dari hilirisasi nikel ini Indonesia bisa masuk ke Vietnam, Malaysia, dan Thailand untuk diolah menjadi kendaraan listrik. Kemudian produk kendaraan listrik tersebut dapat diekspor ke nagara maupun kawasan lainnya.
"Jadi mitra ASEAN ini harus saling masuk dalam rantai pasok yang utuh dari hulu ke hilirnya. Itu yang harus menjadi perhatian kalau bicara soal ekosistem kendaraan listrik dan hilirisasi," ucap Bhima.
Lebih lanjut, ia berujar Singapura pun perlu terlibat soal pendanaannya. Pasalnya, Singapura merupakan hub investasi dan memiliki suku bunganya yang relatif rendah.
Dengan demikian, ia menyarankan agar lembaga keuangan di Singapura membiayai proyek-proyek hilirisasi atau untuk industrialisasi di negara-negara ASEAN, termasuk indonesia.
Sehingga, negara-negara ASEAN tidak perlu menerbitkan obligasi atau pinjaman domestik dengan bunga yang mahal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan ada 93 proyek yang dihasilkan dari agenda KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, tuturnya, menjadi salah satu keputusan yang dihasilkan.
"Ini adalah kerja sama konkret yang bermanfaat untuk rakyat," ucap Jokowi dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center Senayan, Kamis, 7 September 2023.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengatakan telah terjalin kerja sama antara ASEAN dengan ASEAN plus three yaitu Korea, Jepang, Cina untuk mendorong pembangunan ekosistem kendaraan listrik.
Pilihan Editor: Hari Kendaraan Listrik Sedunia, Siapkah Infrastruktur Penunjang Kendaraan Listrik di Indonesia?