TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN pertambangan MIND ID menyebut siap membeli saham Vale. Pembelian saham tersebut merupakan bagian dari proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk.
Divestasi alias pelepasan saham ke MIND ID menjadi syarat agar kontrak Vale Indonesia yang berakhir pada 28 Desember 2025 dapat diperpanjang. Adapun negosiasi antara kedua perusahaan tengah berlangsung hingga kini.
"Insya Allah siap (membeli saham Vale)," ujar Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI di Senayan, Jakarta pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Oleh sebab itu, lanjut Hendi, MIND ID meminta dukungan para pemangku kepentingan, termasuk mengenai pentingnya konsolidasi aset dalam laporan keuangan dan peran MIND ID sebagai pemegang saham pengendali.
Direktur Keuangan MIND ID Akhmad Fazri mengungkapkan pendanaan pembelian saham Vale kemungkinan bersumber dari internal cash atau kas internal perseroan. "Mungkin sekitar Rp 7 triliun," ujar Akhmad.
Dia menuturkan, internal cash MIND ID masih ada. Apalagi dividen dari sejumlah perusahaan juga mengalir ke internal cash. "(Dividen) kemarin dari PTBA, Timah, Freeport juga regular tiap tiga bulan, ada internal cash kita," ungkap Akhmad.
Pada rapat tersebut, Kementerian ESDM membeberkan proposal penawaran yang disodorkan Vale Indonesia sebagai upaya divestasi saham. Dua pemegang saham Vale Indonesia, yakni Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining bersedia menawarkan lebih tinggi dari kewajiban sebesar 11 persen menjadi 14 persen.
Hal ini untuk memastikan MIND ID menjadi pemegang saham terbesar dengan jumlah kepemilikan 34 persen. Dengan divestasi 14 persen tersebut, komposisi pemegang saham Vale Indonesia akan berubah menjadi:
- Vale Canada dari 43,79 persen menjadi 33,29 persen;
- MIND ID 20 persen menjadi 34 persen;
- Sumitomo Metal Mining 15,03 persen menjadi 11,53 persen;
- Vale Japan 0,54 persen; dan
- Publik 20,64 persen.
MIND ID juga dapat menunjuk Presiden Komisaris dan Presiden Direktur. Selain itu, holding pelat merah tersebut juga bisa membentuk Komite Pengembangan Usaha di bawah Dewan Komisaris untuk mempercepat pengembangan proyek.
"Sementara Vale menominasikan COO (Direktur Operasional) untuk memastikan keberlanjutan praktik operasi pertambangan yang sudah baik," ujar Plt Dirjen Minerba Kementerian ESDM Muhammad Wafid.
Vale Indonesia juga akan mempertahankan pengambilan keputusan perihal kesepakatan rencana bisnis jangka panjang. Sedangkan perihal harga, Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining dalam proposal tersebut mengaku fleksibel. "Mengingat MIND ID adalah milik pemerintah," tutur Wafid.
Pilihan Editor: DPR Tolak Perpanjangan Kontrak Karya Vale Indonesia Jika....