TEMPO.CO, Jakarta - Kartu elektronik BRIZZI dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI bisa digunakan untuk pembayaran tiket LRT Jabodebek. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, upaya itu sejalan dengan komitmen BRI terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance atau ESG) melalui dukungan kepada pembangunan green transportation.
“BRI terus mendorong praktik-praktik keberlanjutan. Dengan mendorong peningkatan penggunaan transportasi publik, salah satunya LRT Jabodebek,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Baca juga:
Selain itu untuk LRT Jabodebek, kartu BRIZZI juga bisa diisi ulang dan digunakan untuk moda transportasi lain. Di antaranya seperti TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, KRL Commuter Line, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan bisa digunakan berbelanja di mini market, pembayaran parkir, hingga merchant lain yang telah bekerja sama dengan BRI.
Selama ini, kata dia, BRI berupaya mendukung pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. target tersebut tercantum dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), dan berkontribusi dalam menahan pemanasan suhu bumi.
Oleh karena itu, penggunaan sumber daya ramah lingkungan secara gradual akan terus ditingkatkan. BRI, Sunarso berujar, tentu menyadari langkah menjaga kelestarian bumi perlu dijalankan sejak sekarang.
“Kami melihat bahwa penggunaan energi ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi,” ucap Sunarso.
LRT Jabodebek beroperasi mulai Senin, 28 Agustus 2023, setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dalam peresmiannya, kepala negara mengatakan LRT Jabodebek menjadi harapan yang dinantikan untuk mengurai kemacetan Ibu Kota.
“Kita harapkan masyarakat berbondong-bondong beralih ke LRT baik dari Cibubur dan dari Bekasi sehingga kemacetan terhindari dan polusi bisa kita kurangi," kata Jokowi.
Kereta layang itu dibangun dengan total investasi Rp 32,6 triliun, di mana BRI juga ikut berperan dalam pembiayaan sarana transportasi tersebut. Pembiayaan dilakukan melalui kredit sindikasi dengan fokus tujuan pembiayaan terkait konstruksi dan investasi.
Pilihan Editor: Seruan Jokowi: Urusan Politik Jangan Sampai Ganggu Stabilitas Ekonomi