TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso mengakui insentif kendaraan listrik belum optimal. Dia menyebut pemerintah tengah mengkaji ulang besaran insentif tersebut.
"Nah, insentif ini masih relatif belum optimal. Harus kita akui," kata Susiwijono dalam diskusi Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik di Jakarta pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Dia menceritakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengadakan rapat terbatas atau Ratas bersama jajarannya kemarin. Salah satu yang dibahas adalah insentif kendaraan listrik.
Menurut dia, insentif motor listrik disebabkan pemerintah pada waktu itu mendesain kebijakan yang terlalu ideal sehingga menyasar masyarakat produktif, seperti penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan produktif usaha mikro (BPUM), pengguna listrik di bawah 900 VA, dan penerima bantuan sosial (bansos).
Sebagai informasi, insentif motor listrik yang diberikan sebesar Rp 7 juta per unit untuk motor listrik baru dan konversi. Padahal, lanjut dia, seluruh masyarakat harusnya bisa mendapatkan insentif motor listrik tersebut.
"Dari sisi besarannya juga sedang kami review kembali," ujar Susiwijono.
Sementara untuk insentif mobil listrik berupa potongan pajak pertambahan nilai atau PPN sebesar 10 persen sudah berjalan.
Susiwijono lantas tak menjawab secara gamblang perihal kenaikan insentif motor listrik. Dia hanya menjawab pendek "dihitung lagi."
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan wacana kenaikan insentif motor listrik dari Rp 7 juta menjadi Rp 10 juta per unit.
Hal itu dia ungkap usai mengikuti 'Rapat Koordinasi mengenai Pencemaran Udara di Jabodetabek' pada Jumat, 18 Agustus 2023. Adapun salah satu rekomendasi dari rapat itu adalah penguatan kendaraan listrik.
"Ada wacana insentif dari Rp 7 juta ke Rp 10 juta, untuk motor listrik konversi, mempermudah urusan," kata Ridwan Kamil di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat.
Pilihan Editor: Kemenko Perekonomian Ungkap Penyebab Insentif Kendaraan Listrik Belum Optimal