TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) Eva Chairunisa buka suara soal kesenjangan gaji pegawai asal Cina yang lebih tinggi dibandingkan asal Indonesia di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Menurut dia, soal sistem penggajian, PT KCIC tetap menggunakan standar yang disesuaikan dengan pekerja lokal.
“Namun khusus tenaga kerja asing jika perlu ada penyesuaian dengan nominal yang diterima sesuai pada saat mereka bertugas di Cina,” ujar Eva saat dihubungi pada Rabu, 23 Agustus 2023.
Sehingga KCIC melakukan negosiasi agar ada solusi seperti misalnya tunjangan khusus yang dibayarkan oleh China Railway Group untuk para tenaga ahli yang ditugaskan ke Indonesia. “Jadi sistem penggajian dari KCIC tetap menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh KCIC."
Kesenjangan gaji itu terungkap dalam sebuah dokumen lampiran surat PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) yang ditujukan kepada Liu Zhenfang, Ketua Dewan dan Sekretaris Group China Railway tentang Pengadaan Penyedia Jasa Pengoperasian dan Pemeliharaan.
“Surat KCIC untuk China Railway Design Corporation (CDRC) pada Juli 2023,” tertulis dalam dokumen itu. Surat tersebut bernomor 0072/HPP/HP/KCIC/07.2023.
Dalam dokumen itu disebutkan gaji dan tunjangan staf asal Cina jika dihitung nilainya US$ 36.568 (setara Rp 559,5 juta dengan kurs Rp 15.300,2) selama setahun belum termasuk tunjangan. Sementara untuk pegawai asal Indonesia US$ 16.241 (setara Rp 248,5 juta).
Gaji staf itu termasuk yang paling kecil dibandingkan jabatan lainnya. Untuk Kepala Operasional dan Pemeliharaan asal Cina gaji per bulan US$ 8.596 (Rp 131,5 juta); Kepala Operasional US$ 8.010 (Rp 122,5 juta) per bulan; Kepala Deputi US$ 6.997 (Rp 107,05 juta) per bulan; Manajer Senior US$ 5.826 (Rp 89,1 juta) per bulan; dan Manajer Junior US$ 4.654 (Rp 71,2 juta) per bulan.
Selain soal gaji, dokumen juga mengungkap banyaknya pegawai asal Cina di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung—khususnya pada bagian jasa pengadaan layanan operasi dan pemeliharaan. Jumlah pegawai Cina disebutkan sebanyak 771 orang untuk posisi staf belum termasuk pimpinan, deputi, manajer, insinyur, dan penerjemah. Sementara pegawai asal Indonesia hanya 95 orang dengan posisi yang bervariasi.
Namun, Eva mengatakan hal yang berbeda. Menurut dia, jumlah pegawai asing di proyek yang digarap PT KCIC itu jumlah sekitar 852 yang disiapkan konsorsium PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI dan China Railway untuk pengoperasian kereta cepat. Sedangkan pegawai asal Indonesia KCIC menyiapkan 1.096 orang yang akan mendampingi para tenaga ahli dari Cina untuk tugas peralihan kemampuan mengoperasikan dan perawatan sarana kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pilihan Editor: Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung September 2023, Bagaimana Progres Sertifikasi Izin Operasinya?