TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan RI atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati membahas mengenai geopolitik global di hadapan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN.
"Ketegangan geopolitik global masih sangat tidak menentu atau bahkan cenderung memburuk antara Amerika Serikat dan Tiongkok," kata Sri Mulyani dalam pidato pembukanya di Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN (AFMGM) pada Jumat, 25 Agustus 2023, dipantau dari Youtube Bank Indonesia.
Dia menjelaskan, geopolitik global terkait dengan kawasan ASEAN. Selain itu, kerja sama regional juga terasa terdampak akibat ketegangan geopolitik global.
"Sebagai tetangga dekat suatu bangsa, kita tidak bisa memilih tetangga mana yang akan kita pilih, tapi kita bisa memilih hubungan seperti apa yang bisa memberikan manfaat yang lebih baik dan saling menguntungkan bagi kita semua," papar Sri Mulyani.
Perekonomian ASEAN, kata dia, harus terus berdiri bersama. Oleh sebab itu, seluruh pihak yang terlibat perlu memperkuat ikatan, kolaborasi, dan peranannya untuk memastikan pertumbuhan dan stabilitas yang berkelanjutan.
"Hal ini termasuk melalui kerja sama kami dalam kebijakan jangka panjang, seperti infrastruktur dan pembiayaan transisi bersama," tutur dia.
Sri Mulyani juga menyebut perekonomian ASEAN siap untuk lebih memperkuat posisi strategis dan sentralitas ASEAN dalam bekerja sama dengan semua negara mitra. Dengan begitu, investasi perdagangan bisa didorong.
Pilihan editor: Bertemu Direksi ADB, Sri Mulyani: Bahas Optimalisasi Peran di Asia Tenggara