TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini viral di media sosial cerita tentang tentang lima orang yang baru lulus atau fresh graduate yang dinyatakan tidak lolos kerja karena memiliki skor kredit SLIK OJK yang buruk. Skor kredit SLIK buruk itu diketahui setelah melewati tahapan BI Checking atau sekarang dikenal dengan nama pengecekan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Lima orang fresh graduate tersebut disebut tidak lolos karena dinyatakan Kolektibilitas 5 atau Kol 5 sehingga gagal mendapatkan pekerjaan. Lantas sebenarnya, apa itu skor kredit SLIK OJK yang bisa bikin pelamar kerja tidak lolos? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Skor Kredit SLIK OJK
Pada SLIK yang dikelola oleh OJK, istilah skor kredit adalah penilaian atau poin yang diberikan kepada peminjam berdasarkan informasi kredit mereka yang terdapat dalam sistem SLIK. Skor kredit ini sering kali digunakan oleh lembaga keuangan, seperti bank, untuk membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan kredit.
Skor kredit SLIK OJK menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan persetujuan pinjaman serta berguna sebagai alat penilaian risiko. Jika setelah dicek hasil skor kredit SLIK OJK menunjukkan skor yang buruk, maka pihak debitur mungkin akan mengurangi jumlah pinjaman yang disetujui atau bahkan menolak aplikasi kredit tersebut.
Skor kredit SLIK OJK yang buruk dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya penggunaan layanan pinjaman online (pinjol) atau paylater dengan pembayaran yang macet. Selain itu, penyebab lainnya adalah terlambat bayar tagihan, memiliki tunggakan kredit yang menumpuk, atau menggunakan kartu kredit melebihi limit yang ditentukan.
Bagi beberapa perusahaan, terutama bidang keuangan dan finansial, pengecekan skor kredit SLIK OJK terhadap calon karyawan menjadi salah satu proses yang dilakukan. Melalui cek skor kredit, histori kredit termasuk informasi pinjaman, kredit macet hingga keterlambatan pembayaran dapat diketahui. Dari situlah dapat dilihat rekam jejak pinjaman calon karyawan, apakah dia disiplin membayar kredit atau ada riwayat buruk dalam pinjamannya.
Meski begitu, tidak semua perusahaan menerapkan kebijakan pengecekan skor kredit SLIK OJK terhadap calon karyawan. Akan tetapi, ada baiknya untuk menjaga rekam jejak kredit agar tidak menjadi masalah ke depannya.
Selanjutnya: Tingkatkan skor kredit...