- Zulkifli Hasan Berharap Sejarah Sam Poo Kong Inspirasi Para Menteri ASEAN
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap sejarah lokasi Sam Poo Kong, tempat Laksamana Cheng Ho berlabuh, dapat menginspirasi para Menteri Ekonomi ASEAN untuk membawa semangat positif agar dapat membuat hasil nyata dari rangkaian pertemuan hingga Selasa, 22 Agustus 2023.
“Saya berharap pertemuan kita di Semarang dapat mengirim pesan kepada dunia bahwa kita di sini dapat berkomitmen untuk membangun ASEAN yang tangguh, relevan, inklusif, serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat kawasan ASEAN dan dunia,” kata Zulhas, sapaan akrab Mendag RI, dalam keterangannya di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 21 Agustus 2023.
Mendag Zulhas pada Minggu (20/8) malam menjamu makan malam para menteri ekonomi ASEAN di Kelenteng ikonik Sam Poo Kong, Semarang.
Zulhas bercerita kepada para menteri bahwa lokasi Sam Poo Kong merupakan tempat Laksamana Cheng Ho berlabuh dan menetap di Semarang. Laksamana Cheng Ho berjasa besar dalam menyebarkan Islam di Nusantara pada masa lalu.
Di tempat Cheng Ho berlabuh, dibangun sebuah gua dan kelenteng dengan nama Sam Poo Kong agak jejak laksamana legendaris asal China itu tidak hilang. Karena itu, Sam Poo Kong memiliki keunikan dalam bentuk sejarah panjang dan bukti titik temu kebudayaan Jawa dan Tionghoa.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
- Imbas El Nino, Kepala Bappenas Ungkap Pendapatan Petani Turun 9 hingga 26 Persen
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan dampak cuaca ekstrem El Nino terhadap pertanian di Indonesia. Menurutnya, fenomena alam ini berimbas pada penurunan produksi hingga merosotnya pendapatan petani.
Suharso Monoarfa mengatakan Organisasi Pangan Dunia (FAO) memproyeksikan potensi penurunan produksi padi di Indonesia akibat El Nino sebesar 1,13- 1,89 juta ton.
"Sehingga akan menurunkan pendapatan petani 9 hingga 26 persen," tutur Suharso Monoarfa di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin, 21 Agustus 2023.
Ia menjelaskan perubahan iklim menyulitkan petani dalam menentukan waktu tanam. Pasalnya, kondisi itu membuat pergeseran awal dan puncak musim hujan. Indonesia sendiri diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan sebesar 1 sampai 4 persen hingga 2034 jika dibandingkan dibanding pada 1995-2010.
Hal itu, menurut Suharso Monoarfa, mengakibatkan pasokan air bersih semakin berkurang. Selain itu, juga berpotensi menimbulkan konflik alokasi air, terutama untuk pertanian, industri, dan energi.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Soal Kebijakan WFH untuk Atasi Polusi Udara, APINDO Harap Tidak ...