Menteri PUPR: semua oke
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga membantah anggapan jembatan lengkung bentang panjang alias longspan LRT Jabodebek salah desain. Menurut Basuki, konstruksi longspan yang menyambungkan area Gatot Subroto dan Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan itu sudah sesuai rencana.
“Jadi semua oke. Karena, coba bayangkan, (kalau) dari Warung Buncit ke Rasuna Said itu kan 90 derajat, kalau misalkan mau dilengkungkan panjang, hotel-hotel harus habis semua,” ujar Basuki Hadimuljono kepada wartawan saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2023.
Desain longspan ini membuat LRT yang akan melintas harus melambat hingga 28 km/jam dari kecepatan normal 80 km/jam. Namun, Basuki beranggapan konstruksi LRT masih masuk dalam koridor keselamatan transportasi.
“Kalau di tikungan itu 20 kilometer per jam ya wajar, kan. Mau kecepatan berapa lagi? Wong di lurus saja cuma 30-40 kilometer per jam,” kata Basuki. Ia juga mengatakan kalau semua kereta api pasti akan melambat di tikungan.
Pengurangan kecepatan LRT tak berpengaruh banyak
Basuki juga beranggapan pengurangan kecepatan LRT di jalur tersebut tidak berpengaruh banyak pada perjalanan LRT Jabodebek. “Ya memang (waktu tempuhnya berkurang) berapa menit, sih? Kan bisa diambil dari pas perjalanan lurus. Kalau di situ hilang 3 menit, kan bisa dipercepat yang lurus 3 menit. Apa salahnya?” ucapnya.
Lebih jauh Basuki juga menerangkan bahwa meskipun LRT Jabodebek berada di bawah ranah Kementerian Perhubungan, jembatan lengkung tersebut sudah lulus uji Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) yang berada di bawah Kementerian PUPR.