Jembatan lengkung bentang panjang itu berkode emiten ADHI, dengan menggukanan metode "balanced cantilever". Jembatan memiliki tipe box girder dengan radius lengkung 115 meter. Panjang bentang utama 148 meter dan beban pengujian pondasi seberat 4.400 ton.
Pembangunan jembatan itu dilakukan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. hasil rancangan Arvila Delitriana alias Dina, lulusan S1 dari Teknik Sipil dan S2 Geoteknik ITB 2003.
Tanggapan Jokowi Soal Longspan LRT Jabodebek Disebut Salah Desain
Menanggapi soal kritikan Longspan LRT Jabodebek yang disebut salah desain, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta tiap pihak tak langsung berharap proyek LRT Jabodebek langsung menjadi proyek yang sempurna. Ia menilai bisa jadi ada kekurangan pada proyek tersebut dan perlu dikoreksi.
“Sehingga apabila ada kekurangan, ada yang perlu dikoreksi, sehingga itu wajar,” kata Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Kamis, 3 Agustus 2023.
Jokowi memaklumi apabila masih ada kekurangan pada LRT yang merupakan proyek perdana di Indonesia. Oleh sebab itu, ia meminta tidak perlu ada pihak yang sengaja mencari-cari kesalahan dalam LRT. "Kalau ada koreksi akan kami perbaiki. Tetapi jangan senang mencari-cari kesalahan. Karena kesalahan pasti ada, karena baru pertama kali,” ungkapnya.
Jokowi kemudian menyinggung soal kontruksi LRT Jabodebek yang semuanya merupakan produk dalam negeri. Selanjutnya Jokowi membantah jika proyek LRT Jabodebek dikerjakan tanpa perencanaan yang matang.
"Ini adalah produksi INKA, konstruksinya juga dikerjakan oleh kita sendiri, semuanya oleh kita sendiri. Jadi kalau ada kurang-kurang ya harus kita maklumi tetapi kita perbaiki," kata Jokowi.
Staf Khusus Menteri BUMN Ikut Angkat Bicara