TEMPO.CO, Jakarta - Plt Deputi Bidang Koordinassi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Kemenko Perekonomian, Elen Setiadi, menyebut bahan bakar biodiesel 35 atau B35 memiliki manfaat tidak sedikit. Salah satunya membuat harga crude palm oil (CPO) menjadi stabil.
"Dari produksi CPO yang melimpah itu sebagian dikonsumsi untuk energi yang lebih ramah lingkungan. Ketika subsitusi bahan bakar ini berhasil, impor turun. Produksinya juga makin berkembang," tutur Elen dalam diskusi Kejar Devisa Lewat Program B35 di Hotel Sultan, Senin, 31 Juli 2023.
Adapun B35 merupakan bahan bakar dengan presentase pencampuran bahan bakar nabati (BBN) ke dalam bahan bakar minyak (BBM) sebesar 35 persen.
Elen juga mengatakan pengembangan B35 berdampak dari hulu ke hilir. Bukan hanya dari sisi petani dan industri CPO, tapi sampai ke industri energi.
"Intinya, ini hilirisasi yang sangat jauh. Sehingga memberi manfaat sangat besar," kata Elen.
Menurut dia, penggunaan biodiesel bisa menghemat devisa hingga kurang lebih US$ 8,4 miliar. Hal ini seiring menurunnya porsi impor solar. Potensi penghematan ini, kata Elen, juga meningkat jauh dari tahun 2018. "Dulu hanya US$ 1,89 M ketika menerapkan B20," tuturnya.
Impor solar berkurang hingga 7,19 juta kiloliter