TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus pendiri maskapai perintis Susi Air, Susi Pudjiastuti, angkat bicara soal Indeks Performa Logistik Indonesia 2023 yang melorot. Ia juga menanggapi Menteri Luhut yang menilai Bank Dunia tak transparan dalam menentukan peringkat tersebut.
"Bila jujur mengakui, sjk 2020 conectivity di dlm pulau2 besar,antar plau besar di Indonesia menurun drastis.," cuit Susi lewat akun @susipudjiastuti, Rabu, 19 Juli 2023.
Susi lalu mencontohkan bagaimana konektivitas yang di antaranya ditunjukkan lewat jumlah penerbangan telah anjlok beberapa tahun terakhir.
Dulu, misalnya, penerbangan bisa dilakukan dari Banjarmasin ke Palangkaraya atau Balikpapan. Begitu juga dari Bengkulu, Palembang, dan Tanjung Karang terhubung langsung dengan penerbangan. "Skrang semua harus ke jakarta dulu!!" kata Susi.
Begitu juga, kata Susi, di daerah-daerah lainnya. "Bandara baru bertambah tapi penerbangan berkurang. Biaya makin tinggi, waktu makin lama," cuit Susi.
Hal serupa juga terjadi pada angkutan laut. "Biaya tranaportasi lautpun bertambah. kontainer Kupang jakarta jauh lebih mahal daripada Darwin jakarta dll," cuit Susi.
Pernyataan Susi itu merespons kekesalan Menteri Luhut usai Bank Dunia menurunkan Logistics Performance Index (LPI) atau Indeks Performa Logistik Indonesia 2023. Indeks Performa Logistik Indonesia pada tahun 2023 turun sebanyak 17 peringkat ke posisi 63 dari posisi 46 yang dicapai pada 2018.
Tak berhenti di situ, Susi juga menanggapi pernyataan warganet yang menimpali cuitannya di Twitter. Salah satu warganet misalnya menyebutkan kendala logistik ini bisa diselesaikan oleh Susi Air.
Selanjutnya: "Sayangnya susiair tidak bisa karena..."