TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkapkan salah satu pertimbangannya memilih Nezar Patria menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika atau Wamenkominfo adalah karena pengalaman Nezar di media.
"Pengalaman di media, pernah di Pemred Jakpos, pernah di Dewan Pers," ujar Jokowi usai melantik wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin, 17 Juli 2023.
Hari ini Nezar Patria resmi dilantik sebagai Wamen Kominfo mendampingi Budi Arie Setiadi yang juga dilantik oleh Kepala Negara. Sebelum dilantik, Nezar menjabat sebagai Staf Khusus V Menteri BUMN sejak 7 Juni 2022.
Situs resmi BUMN menyebutkan Nezar juga pernah ditunjuk sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) sejak 23 September 2020 sampai 25 April 2022. Sebelum itu, ia didapuk sebagai Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada tanggal 31 November 2021 hingga 13 Juni 2022.
Karier Nezar di bidang media dimulai kala menjadi wartawan di Majalah DR pada tahun 1999-2000, kemudian berlanjut di Majalah Tempo hingga 2008. Ia juga pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi CNN Indonesia.com pada tahun 2014-2015.
Pada tahun 2018, Nezar resmi menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) The Jakarta Post yang telah terintegrasi antara produksi koran dan daringnya. Pria kelahiran Sigli, 15 Oktober 1970, itu juga tercatat pernah menjadi Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga Periode 2016-2019 di Dewan Pers.
Atas pertimbangan panjang rekam jejak Nezar di bidang media dan BUMN itu pula, Jokowi menunjuknya sebagai Wamenkominfo mendampingi Budi Arie Setiadi yang juga baru menjabat sebagai Menkominfo. Budi Arie menggantikan Johnny Plate.
"Pernah di Dewan Pers, pernah di BUMN. Saya kira akan sangat membantu sekali Pak Menteri Budi Arie," tutur Presiden Jokowi mengulangi pernyataannya soal alasan memilih Nezar Patria sebagai Wamenkominfo.
ANTARA
Pilihan Editor: Profil Rosan Roeslani, Eks Bos Kadin yang Kini Duet dengan Erick Thohir Jadi Wamen BUMN